Pemerintah Kota Batam menerima kunjungan kerja DPR RI dalam rangka mengatasi stunting

Batam (JurnalPagi) – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menerima Kunjungan Kerja Khusus (Konkar) Komisi IX DPR RI terkait penanganan keterbelakangan di daerah setempat.

Mohammad Roudi, Wali Kota Batam, mengatakan daerahnya selain mengatasi stunting terus mengalami berbagai percepatan pembangunan.

“Stunting dikaitkan dengan gizi buruk, jadi ekonomi penting,” kata Rudy dalam keterangan yang diterima di Batam, Kamis.

Banyuwangi maksimalkan edukasi pasangan pranikah agar terhindar dari ‘kekurangan’

Karena itu, ia mendukung gerakan Foster Stunting, sehingga memberikan peluang bagi keterlibatan karyawan dan pemberi kerja.

Sementara itu, Ketua Tim Khusus Kanker Nihyatul Vafirouh mengatakan, selain kota Batam, kunjungan juga dilakukan ke Goa, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan yang fokus isunya pas.

“Bapak Ibu sekalian, stunting merupakan masalah yang luar biasa di Indonesia. Alhamdulillah angka stunting secara nasional menurun, pada tahun 2021 angka stunting akan turun menjadi 24,4 persen dan pada tahun 2022 akan turun menjadi 21,6 persen,” ujar Nihyatul.

Wakil Presiden BKKBN Apresiasi Penanganan KTT Kepulauan Riau

Menurut Nihayatul, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yang mencapai 14 persen secara nasional pada 2024.

Berdasarkan data tersebut, Nihiatul mengatakan short growth rate di Kota Batam tidak terlalu tinggi. Namun, upaya untuk menekan laju pertumbuhan terus dilakukan.

“Pada tahun 2030, jika keadaan anak-anak masih miskin, sedangkan mereka adalah calon pemimpin masa depan negara ini dan harus memiliki kualitas yang baik dalam mengelola negara ini, kita akan mengalami skor demografis pada tahun 2030,” kata Nihyatul.

Kerja keras Pemkot Madiun cegah anak stunting

Sebelumnya, Ketua Tim Percepatan Penanganan Kekerdilan Kota Batam Amsakar Achmed mengungkapkan, angka stunting di daerah tersebut turun drastis.

“Kalau 5,8 persen pada 2021, akan mencapai 2,5 persen pada 2022,” kata Amsakar.

Polres Maluku siap bantu BKKBN atasi rabun jauh

Menurutnya, angka pertumbuhan jangka pendek yang saat ini 2,5% harus diturunkan menjadi nol lagi.

Amsakar meyakini dengan partisipasi semua pihak dan pemangku kepentingan, terutama peran TNI dan Polri yang disahkan sebagai bapak/ibu angkat, Kota Batam tidak akan ada kasus stunting.

“Ini sangat bermanfaat dan akan berperan sangat penting dalam upaya penanggulangan stunting,” kata Amsakar.

Hro Sumpah Langsung Awasi Kesepakatan Pertumbuhan Tinggi Jakarta
Kasus Stunting Berkurang di Bangkalan Berkat Penanganan Terpadu

Koresponden: Jessica Alifia Jaya Hedayat
Editor: Stump Susilo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *