“Eliminasi” memainkan peran penting dalam memerangi kecurangan selama pemilu

Jakarta (JurnalPagi) – mekanisme untuk mengungkap kesalahan dengan memberikan sanggahan dan klaim informasi yang jelas melalui hasil pengecekan fakta atau biasa disebut. mendiskreditkan Hal ini memainkan peran penting dalam memerangi misinformasi, terutama ketika berkaitan dengan wacana politik.

menolak Ini penting dalam perang melawan informasi palsu. “Laporan yang diterbitkan oleh berbagai institusi, mulai dari lembaga pemerintah hingga inisiatif masyarakat sipil, berfungsi sebagai kontra-narasi penting terhadap kebohongan yang tersebar dalam wacana politik,” kata Bhardipta Sukarana, pakar Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi. dan Informasi. , dalam acara “Melindungi Demokrasi: Respon Beragam terhadap Misinformasi Pemilu” di Jakarta, Rabu.

Bhredipta menjelaskan, tidak adanya standar yang seragam untuk menolak laporan palsu juga membuat sulit untuk menentukan keandalan laporan penolakan tersebut. Namun demikian, masih terdapat peluang kolaborasi antar pemangku kepentingan melalui lembaga verifikasi, organisasi media, dan lembaga pemerintah untuk menciptakan proses akreditasi yang lebih terstandar.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menggencarkan tiga langkah untuk mencegah kecurangan pada Pemilu 2024.

“Akreditasi seperti ini tidak hanya dapat meningkatkan kredibilitas mereka, tetapi juga memberikan tingkat perlindungan terhadap potensi ancaman dan intimidasi, terutama di lingkungan yang bermuatan politik,” ujarnya.

Selain itu, tantangan misinformasi yang beragam juga memerlukan pendekatan yang komprehensif. Kampanye literasi digital yang bertujuan memberdayakan masyarakat untuk membedakan informasi akurat dari narasi yang dimanipulasi harus diintensifkan, kata Bhardipta.

Ketika negara ini bersiap menghadapi dampak penipuan politik pada pemilu 2024, kerja sama adalah strategi utama untuk memperkuat kredibilitas pemberitaan. mendiskreditkan. “Inisiatif verifikasi, jika digabungkan, dapat memperbesar dampaknya, saling mendukung keberlanjutan, dan secara kolektif membantu membangun kepercayaan publik,” kata Bhardipta.

Menurut Bhredipta, dalam dinamika kompleks antara nuansa politik dan integritas informasi, pemilu 2024 merupakan arena kritis karena negara harus mengatasi kompleksitas misinformasi, berupaya menghasilkan laporan yang dapat membantah bias, dan pada saat yang sama memperkuatnya. fleksibilitas terhadap efek korosif. Narasi yang dimanipulasi dalam urutan segalanya. demokrasi

Di akhir penjelasannya, Behrdipta mengatakan: Melalui berbagai upaya bersama, Indonesia tidak hanya bisa mengatasi badai misinformasi, tetapi juga menjadi lebih kuat melawan gelombang misinformasi dengan landasan demokrasi yang kokoh.

Wamenkominfo umumkan tiga langkah atasi penipuan pemilu 2024.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menghapus 51 konten penipuan saat kampanye pemilu

Pengamat Ingatkan Kementerian Kominfo, Modus Kecurangan Pemilu Makin Beragam

Koresponden: Ahmed Fishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtias
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *