Bio Farma meraih penghargaan sebagai eksportir produk inovatif

Jakarta (JurnalPagi) – Perusahaan Induk BUMN Farmasi, Bio Farma, diumumkan sebagai pemenang Penghargaan Primaniyarta kategori Eksportir Produk Inovatif.

Penghargaan Primaniyarta diberikan kepada 14 penerima yang terdiri dari 12 eksportir dan dua kepala daerah terpilih yang terus meningkatkan nilai ekspornya di masa pandemi dan merintis pasar baru bagi Indonesia.

Dalam pernyataannya, CEO Bio-Pharm Hoyti Basir mengumumkan: “Bio-Pharma telah memproduksi vaksin berkualitas sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia menambahkan, Biofarma telah meningkatkan peran Indonesia di negara-negara berkembang yang tergabung dalam Jaringan Pengelolaan Vaksin Negara Berkembang (DCVMN) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk memproduksi vaksin berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Ditambahkannya: Saat ini produk Bio-Pharm telah diekspor ke lebih dari 153 negara di dunia, bahkan kebutuhan vaksin polio di dunia dipenuhi oleh Bio-Pharm hingga 70%, dan realisasi ekspor Bio-Pharm Produk farmasi di tahun 2021 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Sadeghi berkata: $69 juta pada tahun 2020 telah mencapai $107 juta pada tahun 2022.

Biopharm berupaya memajukan industri layanan kesehatan

Di sisi lain, Menteri Perdagangan (Mandagh) Zulkafli Hassan baru-baru ini mengundang seluruh penerima penghargaan, termasuk Bio Pharma, untuk mengikuti business gathering di Kementerian Perdagangan.

Menteri Perdagangan mengatakan: Bagi kami para pelaku bisnis ekspor ini adalah para pejuang bendera merah putih yang menjadikan republik ini sebagai negara maju.

Selain ucapan terima kasih, Zulkifli juga mengatakan pihaknya akan berusaha mendorong dan membantu perusahaan untuk melakukan ekspor.

Ia mengatakan, para pejuang ekspor ini harus dibantu agar perusahaan mereka mudah tumbuh dan berkembang.

Manajer penelitian dan pengembangan Bio Farma Iuliana Indritti menambahkan, produk Bio Farma diekspor terutama melalui badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNICEF, serta melalui kerja sama bilateral dengan negara-negara Asia dan Afrika.

Yuliana menambahkan, produk ekspor Bio Farma meliputi produk jadi seperti vaksin nOPV2, vaksin hepatitis B, vaksin TT, vaksin TD, serta produk vaksin unggulan lainnya.

Ada juga produk massal seperti polio, campak massal, tetanus massal, dll. Bio Farma juga memiliki rangkaian produk ekspor berupa kit diagnostik seperti Bio VTM, BioCov-19 dan mBioCov-19 untuk kit PCR dan BioColomelt untuk kit kanker.

Selain itu, ia mengatakan Bio Farma bekerja sama dengan mitra global seperti ProFactor Pharma dari Inggris pada September 2022. Dalam kerjasama ini, Bio Farma akan berperan sebagai exclusive manufacturer untuk kerjasama suplai global produk Recombinant Factor VII.

Baru-baru ini, Bio Farma menandatangani kesepakatan dengan Merck & Co Inc (MSD) Amerika Serikat untuk kerjasama transfer teknologi untuk memproduksi vaksin human papillomavirus (HPV) yang dibutuhkan untuk mempercepat pencegahan kanker serviks di Indonesia.

Bio Farma Tunggu Persetujuan Pemerintah untuk Uji Klinis IndoVac untuk Anak

Biofarma Produksi Alat Baru Diagnosis Kanker Serviks

Bio Farma dan MSD Kerja Sama Vaksin HPV di Indonesia

Koresponden: Arnidhya Nur Zhafira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *