Akuntan publik dituntut untuk menanggapi dampak perubahan iklim

Jakarta (JurnalPagi) – Tak hanya dari sisi bisnis dan ekonomi, dalam praktik profesinya, akuntan publik kini harus mampu memahami perubahan iklim sebagai fenomena global yang tidak bisa dihindari.

Dengan demikian, diharapkan mereka mampu merespon dampak perubahan iklim secara memadai dalam melakukan audit pelaporan keuangan.

“Profesi akuntan publik berperan penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata Presiden Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Handang Tanusjaja dalam siaran pers, Minggu.

Australia memprotes penilaian PBB terhadap Great Barrier Reef sebagai “terancam punah”

Hal itu disampaikan Handang saat membuka konferensi IAPI 2022 bertajuk “Transformasi Profesi Akuntan Publik Melalui Organisasi Audit Indonesia (OAI) dan Menyikapi Perubahan Iklim/Keberlanjutan untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik” yang digelar terpisah, Jumat (16/12) lalu. hibrida Di JS Luwansa Hotel and Convention Center, Jakarta.

Juga, perwakilan Kementerian Keuangan, antara lain Sekjen Kementerian Keuangan Bambang Karoliavastu dan Pelt. Kepala Pusat Pengembangan Profesi Keuangan (PPPK) Mohammad Sigit.

Handang menekankan perlunya sinergi dan kerjasama semua pihak untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Karena akuntan publik saja tidak bisa melakukan ini.

“Manajemen perusahaan juga diharapkan mulai mengkaji dampak risiko perubahan iklim terhadap valuasi dan pengungkapan dalam laporan keuangannya, dan auditor juga diharapkan mempertimbangkan risiko terkait iklim dalam audit laporan keuangannya,” ujar Handang.

Peneliti muda angkat bicara adaptasi perubahan iklim lewat festival Walanae

Dalam memberikan jasa audit, akuntan publik diharapkan mempertimbangkan implikasi isu-isu terkait risiko perubahan iklim, termasuk penilaian risiko, sebagai bagian dari pekerjaannya dalam melakukan audit atas laporan keuangan, lanjut Handang.

Pada konferensi IAPI 2022, Handang juga memaparkan perkembangan profesi akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) serta laporan audit independen yang berkualitas, khususnya untuk KAP yang masuk dalam kategori ini. Praktek Kecil Menengah / SMP.

Handang mengajak KAP untuk bekerjasama dengan KAP lain untuk membentuk jaringan yang disebut Organisasi Audit Indonesia (OAI).
“Dengan OAI, jaringan kerja sama antar KAP di Indonesia diimplementasikan, dan anggota OAI dapat memberikan layanan dengan menggunakan sumber daya KAP lain yang tergabung dalam OAI yang sama dengan KAP di dalamnya,” ujar Handang.

Indonesia Perkuat Komitmen Isu Perubahan Iklim di Bright Green Summit

Menurut Handang, jaringan OAI dapat menciptakan sinergi yang kuat. Oleh karena itu, mereka (KAP) dapat bergerak bersama dan menyatukan sumber daya yang ada, misalnya dalam digitalisasi operasional dan strategi pemasaran, peluang dan kerjasama untuk pertumbuhan dan kualitas yang berkelanjutan.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara IAPI dan CPA Australia sebagai bentuk kerjasama lebih lanjut dalam peningkatan kompetensi profesi akuntan publik di tingkat regional. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada akuntan profesi Asnani Achdiat sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam menciptakan lagu kebangsaan IAPI.

Semoga himne ini terus menjadi pengingat akan profesi akuntan publik yang selalu mandiri, jujur ​​dan profesional.

Usai acara, peserta dapat mengikuti salah satu topik konferensi, antara lain KAP Transformasi/Perluasan Jaringan KAP melalui OAI dan Climate Risk Accounting and Auditing, yang akan diadakan secara langsung maupun online.

Eropa sedang bernegosiasi untuk mereformasi kebijakan untuk memerangi perubahan iklim

Telkom optimalkan program konservasi untuk kelestarian lingkungan

WRI Indonesia Gelar Lokakarya Pembangunan Perkotaan Berbasis Alam

Koresponden: Aida Nurcheyani
Editor: Sorianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *