Wamenkominfo menyinggung strategi komunikasi publik di era digitalisasi

Jakarta (JurnalPagi) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Waman Kominfo) Nezar Patria mengatakan ada dua langkah yang sebaiknya dilakukan sebagai strategi komunikasi publik agar informasi yang dirilis di tengah era digital dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. .

“Strategi kehumasan di era digital harus menekankan pentingnya penyebaran informasi yang andal dan komunikasi publik yang responsif,” kata Nizar dalam keterangan resminya yang diterima, Selasa.

Menurut Wamenkominfo, pemanfaatan teknologi memungkinkan adanya komunikasi publik dua arah yang dapat dengan cepat menyebarkan informasi sekaligus mendengar kebutuhan dan keluhan masyarakat.

Oleh karena itu, strategi komunikasi publik yang dilakukan sebelumnya ketika digitalisasi belum meluas menjadi tidak relevan lagi.

Pengamat: Komunikasi kebijakan publik kurang baik di masa pandemi

Pembelajaran Pentingnya Komunikasi Publik untuk UU Ciptaker

Strategi komunikasi publik yang dimaksud adalah komunikasi yang biasanya terfokus pada satu arah dan tujuannya hanya untuk membangun reputasi suatu organisasi atau lembaga.

Mereka yang mengelola komunikasi publik di tengah transformasi digital harus mampu memanfaatkan saluran komunikasi digital yang berbeda untuk meningkatkan intensitas komunikasi dua arah.

Hal ini sejalan dengan temuan laporan badan global. Misalnya saja di bidang komunikasi publik pemerintahan, Nizar menyatakan, hasil survei OECD pada tahun 2021 menunjukkan penggunaan saluran komunikasi digital di kalangan pemerintahan meningkat secara global.

Dikatakannya, Penggunaan platform media sosial sudah mencapai 63%, apalagi di masa krisis akibat pandemi Covid-19, penyebaran informasi cepat dan dapat menjangkau masyarakat luas.

Ia kemudian membeberkan beberapa rencana pemerintah Indonesia yang memerlukan pengelolaan strategi komunikasi publik di era digital.

termasuk narasi Pemilihan Umum (Pemilo) Damai 2024 dan pembangunan Ibukota Kepulauan (IKN) yang masih berjalan.

Pemerintah Masih Kekurangan Lembaga Humas

Demi pemilu 2024 yang damai, pemerintah fokus membuat konten-konten isu pemilu yang relevan dengan masyarakat agar situasi tetap kondusif dan tidak terpecah akibat kecurangan seperti pemilu-pemilu sebelumnya.

Ia mengatakan, dengan memproduksi konten pemilu damai, mendukung literasi digital, dan ikut memperkuat narasi pemilu damai 2024 melalui berbagai platform digital dan media sosial.

Sementara itu, karena sosialisasi mengenai Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) yang mendesak, masih perlu dimaksimalkan terutama dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menarik partisipasi masyarakat dalam pengembangan IKN.

Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, meyakini komunikasi terbuka dapat menjadi landasan kokoh dalam menciptakan komunikasi publik yang efektif di era digital.

Ia juga mengatakan, kerja sama dengan pemangku kepentingan lain termasuk akademisi dan media massa juga diperlukan agar komunikasi publik menjadi lebih efektif.

Pada akhir pesannya, Mari kita terus perkuat kerjasama dan sinergi dalam menciptakan komunikasi guna memberikan informasi yang responsif dan terpercaya demi kemajuan bangsa dan negara.

Menkominfo menyetujui Bakuhomas 2023-2028 untuk memperkuat hubungan masyarakat pemerintah.

Pengelola media sosial pemerintah bantu sebarkan informasi secara maksimal

Pemerintah Rencanakan Satgas Komunikasi Publik untuk Papua

Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *