Satu set cantik dengan sulaman untuk tahun kelinci biru

Jakarta (JurnalPagi) – Punya koleksi baju untuk merayakan Imlek? Brand fashion Sissae menghadirkan koleksi dress cantik berhias bordir high-end untuk Tahun Baru Imlek bertajuk “Story of New Wa”.

Veronica Wiley, co-founder Sissae, menjelaskan bahwa koleksinya merayakan “cerita Wa Baru” dari kekayaan budaya yang berakar pada komunitas Tionghoa di Indonesia.

Ini Barang Pantangan yang Dijadikan Hadiah di Tahun Baru Imlek

Nü Wa adalah dewi dalam mitologi Tiongkok yang memberi kehidupan dan harapan. Koleksinya termasuk qipao, juga dikenal sebagai cheongsam, pakaian wanita tradisional Tiongkok, dalam versi modern dengan siluet longgar gaya Manchu.

“Nu Wa adalah dewi dalam mitologi Tiongkok yang melambangkan kehidupan dan harapan. “Imlek identik dengan harapan baru, semoga kehidupan baru menjadi lebih baik,” kata Veronica di Butik Sisa, Senayan, Jakarta, Selasa.

Ada total 40 koleksi baru gaun wanita, beberapa di antaranya memiliki versi kembar perempuan, dihiasi sulaman tangan premium dalam nuansa bunga yang indah.

Pewarnaan The Tale of Nü Wa lebih banyak jeruk keprok, coklat, merah jambu dan hijau. Hakim yang dipadukan dengan warna pastel kontras dengan detail bordir yang anggun.

“Selain koleksi formal dan full bordir, kami juga memiliki casual wear yang terbuat dari bahan rajut, namun tetap bernuansa oriental bagi orang yang ingin merayakannya di rumah,” jelas Veronica.

Dalam koleksi yang telah menghidupkan dunia mode Indonesia sejak tahun 2011 ini, Sissae kembali menghadirkan teknik sulaman tangan yang halus untuk menghasilkan koleksi yang premium.

Sebuah gaun dibuat oleh seorang embroiderer yang membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk menghasilkan desain bordir yang padat dengan menggunakan 8-10 warna benang.

Namun, proses sebenarnya jauh lebih lama. Semua koleksi dimulai dengan ide-ide yang berlangsung selama berbulan-bulan sebelum Tahun Baru Imlek. Butuh waktu sekitar 9-10 bulan untuk merancang sebuah desain dan kemudian menerapkannya pada kain bermotif.

Desain yang telah dibuat selama beberapa bulan kemudian ditempelkan pada kain dan dimodifikasi lagi jika perlu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Setelah hasil desain ditentukan dalam bentuk bordir, seringkali dilakukan beberapa perubahan di sana-sini hingga terciptanya hasil akhir dan produk siap untuk dijual.

Setiap sulaman dibuat oleh seorang pengrajin, sehingga produknya tidak banyak terjual. Untuk sulaman yang rumit, satu model dibuat hingga 40 buah. Sedangkan gaun dengan bordiran yang lebih sederhana bisa dibuat hingga 120 potong.

Bahan yang kami gunakan dalam koleksi ini adalah dari sutra organza, linen, satin hingga katun. aksen seperti Margin Dan Bergelombang Membuat koleksi ini semakin banyak Menghibur Tapi tetap seperti wanita oriental dan elegan dewikata Veronica.

Gaya busana yang cenderung tradisional ketimbang modern masuk dalam koleksinya, mulai dari gaun dengan sulaman yang memenuhi kain, kemeja putih sederhana dengan hiasan sulaman tangan, hingga perpaduan atasan rajut dan celana panjang lebar berhias sulaman. . Merayakan lebih santai dan mudah. hari spesial

Veronika menambahkan, koleksi brand tersebut dibuat dengan gaya yang mendukung sustainability, di mana setiap potong busana lebih “timeless” dan dapat dikenakan di berbagai kesempatan, bahkan diwariskan dari generasi ke generasi.

Sissae dimulai oleh tiga saudara perempuan asin modis Merek tersebut saat ini diluncurkan di Singapura dan melayani pelanggan dari Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Dubai, dan Inggris Raya melalui penjualan dari situs resminya. Jennifer Lopez adalah salah satu karakter yang mengenakan gaun ini.

Cheongsam “Sentuhan Oriental” untuk Imlek Kini Lebih Modern

Presiden Jokowi Pakai Cheongsam Hadiri Perayaan Imlek Nasional

Kata Sebastien Gonavan: Kuncinya adalah stabilitas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *