Rupee menguat di tengah laporan pelonggaran angka inflasi AS

Sebagian besar karena inflasi AS yang lebih rendah, sehingga pasar melihat lebih sedikit peluang kenaikan suku bunga

JAKARTA (JurnalPagi) – Nilai tukar rupiah (kurs) antar bank di Jakarta menguat pada awal perdagangan Kamis di tengah investor mencerna data penurunan inflasi Amerika Serikat (AS).

Pada Kamis pagi, rupee naik sembilan poin, atau 0,06 persen, menjadi Rs 14.723 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rs 14.732 per dolar AS.

“Kebanyakan karena deflasi AS, jadi Pasar Dia melihat sedikit peluang kenaikan suku bunga, kata analis ICDX Ravendra Aritama kepada JurnalPagi di Jakarta, Kamis.

Inflasi AS April 2023 berada di 4,9 persen, membatasi sentimen kenaikan suku bunga, kata Rivandra. Setelah perkiraan bahwa inflasi AS akan tetap di 5%, bank sentral AS atau Federal Reserve kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga.

Selain itu, inflasi AS April 2023 juga sebelumnya diperkirakan berpeluang meningkat menyusul laporan pasar tenaga kerja AS yang berada pada level yang sangat baik.

Dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi, kemampuan belanja masyarakat meningkat, yang mendorong konsumsi dan pada gilirannya meningkatkan inflasi. Namun pada kenyataannya, laporan inflasi AS April menunjukkan penurunan, meskipun kecil, tetapi membebani sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga Fed.

Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena indeks harga konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk bulan April dapat menandakan perlambatan inflasi.

Indeks dolar AS yang mengukur dolar hijau Terhadap enam rival utama, turun 0,12% menjadi 101,4797 pada akhir perdagangan.

Revandra memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.600 per USD hingga Rp14.800 per USD.

Pada Rabu (10/5), rupiah menguat 10 poin atau 0,07% menjadi Rp14.732 per dolar AS, dibandingkan posisi penutupan sebelumnya Rp14.742 per dolar AS.

Pada Kamis pagi, rupee naik menjadi Rs 14.723

Rupee menguat ditopang sentimen positif domestik

Koresponden: Marta Herlinavati Simanjuntak
Editor: Ahmad Bochuri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *