Pakar yang layak dipecat bukan satu-satunya solusi untuk startup digital

Jakarta (JurnalPagi) – Ekonom dari Institute of Economic Development and Finance (INDEF) menilai pemutusan hubungan kerja (PHK) bukan satu-satunya solusi efisien atas tantangan yang dihadapi startup digital di Indonesia.

Direktur Eksekutif INDEF Tawheed Ahmad ditemui di Jakarta, Kamis (11/11) dan melihat startup digital kini mulai normal kembali dari status sebelumnya. Di masa pandemi, terutama di tahun 2021, permintaan jasa mereka sangat tinggi sehingga membuat harga menjadi mahal.

Saat itu mereka masih menghasilkan banyak uang. Menurut Tauhid, kondisi saat itu tidak normal.

Kreativitas dan Inovasi Kunci Startup Tangguh Hadapi Potensi Resesi.

Tauhid berkata: Sekarang normalisasi adalah untuk mencapai titik keseimbangan baru.

Startup digital perlu merampingkan untuk menemukan keseimbangan untuk situasi mereka, namun PHK bukanlah satu-satunya bentuk efisiensi. Setiap startup mungkin mengalami masalah yang berbeda.

Misalnya, dalam sebuah startup, tantangan yang mereka hadapi adalah biaya R&D meningkat, sedangkan biaya pemasaran menurun. Startup dapat menyesuaikan biaya untuk kebutuhan tersebut.

Menurut INDEF, opsi lain selain PHK termasuk pengurangan gaji eksekutif, dividen atau kompensasi untuk para pendiri.

PHK sebenarnya merupakan langkah paling mudah bagi pelaku bisnis untuk menekan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya operasional untuk sumber daya manusia umumnya berada di urutan kedua setelah teknologi.

Tauhid mengatakan, pemecatan karyawan merupakan langkah terakhir yang bisa diambil, namun sebisa mungkin dihindari.

“Efisiensi semaksimal mungkin… misalnya biaya operasional bisa ditekan, investasi apa bisa ditunda,” kata Tauhid.

Efisiensi juga dapat dicapai dengan mengubah struktur jam kerja.

Dunia startup sedang menghadapi tantangan di tingkat global, salah satunya adalah kenaikan suku bunga agar investor berhati-hati dalam berinvestasi.

INDEF melihat Dana Merah Putih, lembaga mutual investment bagi startup beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dapat dioptimalkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Dana dapat diberikan kepada perusahaan yang menjanjikan sambil melihat tingkat kematangan startup dan payback period.

Kemenkominfo Kembangkan Strategi Digital Talent Dipengaruhi Efisiensi.

Pesan Menkominfo kepada startup: utamakan produk dalam negeri

Perusahaan teknologi diingatkan untuk serius membangun tata kelola yang baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *