Kementerian Perdagangan menjamin keamanan produk pangan untuk mendongkrak ekspor

Diperlukan strategi komprehensif untuk mendongkrak ekspor pada tahun 2024.

Jakarta (JurnalPagi) – Kementerian Perdagangan (Komando) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) memperkuat ekspor pangan ke pasar global dengan menjamin keamanan setiap produk yang dijual oleh pelaku usaha kecil, kecil, dan menengah ( UMKM) terus berlanjut ).

“Diperlukan strategi yang komprehensif untuk mendongkrak ekspor pada tahun 2024. Strategi tersebut meliputi diversifikasi produk ekspor, peningkatan kualitas dan keamanan produk, serta perluasan pasar ekspor ke negara non-tradisional,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam pernyataannya. Di Jakarta, Sabtu

Kementerian Perdagangan memiliki program bimbingan dan sertifikasi untuk analisis risiko dan pengendalian titik-titik kritis (Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis/HACCP) bagi perusahaan ekspor kecil dan menengah di bidang pangan.

Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2020. Rencananya, 12 perusahaan kecil dan menengah eksportir pangan akan mendapat bantuan dan sertifikasi HACCP pada tahun 2024.

Sertifikasi HACCP diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan keamanan produk pangan ekspor. HACCP merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menjamin keamanan konsumen dalam konsumsi pangan.

HACCP meminimalkan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan dan meningkatkan kepercayaan terhadap keamanan makanan olahan, sehingga meningkatkan perdagangan dan stabilitas bisnis makanan.

Jerry menekankan pentingnya menjaga kualitas produk, keamanan dan keberlanjutan sebagai kunci daya saing produk ekspor ke pasar global. Selain itu, perluasan cakupan pemasaran produk dengan memanfaatkan peluang pasar nontradisional juga menjadi kebutuhan dalam keberhasilan pengembangan ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$36,93 miliar sepanjang tahun 2023.

Nilai ekspor Indonesia mencapai US$258,82 miliar pada periode Januari-Desember 2023, sedangkan nilai impor sebesar US$221,89 miliar.

Miftah Farid, direktur pengembangan ekspor produk primer, mengatakan: Keamanan pangan sangat penting untuk penetrasi dan akses ke pasar internasional. Keamanan pangan juga dapat menciptakan reputasi baik jangka panjang bagi produk dan perusahaan.

mengatakan: “Peraturan keamanan pangan kini telah menjadi perhatian di pasar global. Urgensi keamanan pangan meningkat karena pengiriman ekspor yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan ditolak. Hal ini mengarah pada pemeriksaan yang ketat terhadap negara-negara pengimpor dan meningkatkan biaya dari transaksi komersial. kunci

Selain peningkatan nilai tambah dan daya saing produk ekspor, Kementerian Perdagangan senantiasa berupaya memfasilitasi pelaku usaha dengan membuka akses pasar melalui kerja sama perundingan perdagangan di forum internasional.

Melalui kerja sama perundingan perdagangan internasional, akses pasar akan semakin terbuka dan diharapkan penggunaan sumber daya dapat dioptimalkan untuk meningkatkan ekspor.

“Semua ini bertujuan untuk menciptakan peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produknya untuk pasar internasional,” kata Miftah.

Pakar Nutrisi Ungkap Lima Kunci Keamanan Pangan
Bapanas sediakan 10 kendaraan laboratorium keliling untuk pantau keamanan pangan

Koresponden: Maria Cecilia Gallo Prayodia
Redaktur : Bodhisantoso Budiman
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *