Instagram sedang menguji fitur yang menghapus pesan gambar vulgar

JAKARTA (JurnalPagi) – Instagram dikabarkan berencana menguji fitur baru di jejaring sosial Instagram untuk mencegah penyebaran konten sensitif dengan menghapus pesan yang mengandung unsur vulgar.

Melansir Economic Times, Kamis (4/11), fitur ini diperkenalkan untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten vulgar serta mencegah potensi kasus kejahatan digital. Tipuan Jebak mereka

Fitur perlindungan Instagram menggunakan pembelajaran mesin pada perangkat untuk menganalisis apakah gambar yang diposting melalui media sosial mengandung unsur vulgar, kata Meta.

Dewan Sekolah Kanada Tuntut Meta, TikTok Karena Ganggu Pembelajaran Siswa

Fitur ini diaktifkan secara otomatis untuk pengguna di bawah usia 18 tahun, dan Meta akan memberi tahu orang dewasa untuk mendorong mereka agar terus mengaktifkan fitur perlindungan.

Karena gambar dianalisis oleh perangkat itu sendiri, perlindungan konten grafis juga berfungsi pada pesan terenkripsi. ujung ke ujungMeta tidak memiliki akses ke gambar ini kecuali seseorang melaporkannya kepada kami, kata Meta dalam sebuah pernyataan.

Berbeda dengan meta media sosial lainnya yaitu Messenger dan WhatsApp, pesan langsung di Instagram tidak terenkripsi. Namun, perusahaan teknologi tersebut berencana menerapkan enkripsi pada layanan media sosialnya.

Apple, Meta, dan Google menjadi target investigasi ketidakpatuhan

Meta juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi yang dapat membantu mengidentifikasi akun-akun yang berpotensi melakukan penipuan berkedok penyediaan konten dewasa.

Meta juga sedang menguji fitur perpesanan membuka jendela yang muncul ketika pengguna berinteraksi dengan akun palsu tersebut.

Maklum, Metta saat ini menghadapi tekanan di AS dan Eropa atas tuduhan media sosialnya membuat ketagihan dan menimbulkan masalah psikologis pada anak di bawah umur.

Hyppe berkomitmen untuk memastikan perlindungan konten pengguna

Pada bulan Januari, raksasa media sosial ini mengumumkan bahwa mereka akan membatasi lebih banyak konten untuk pengguna remaja di Facebook dan Instagram. Fitur ini bertujuan untuk mencegah mereka mengakses konten sensitif seperti bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan gangguan makan.

Di Amerika Serikat, jaksa agung dari 33 negara bagian menggugat Meta pada bulan Oktober lalu, menuduh perusahaan tersebut berulang kali menyesatkan masyarakat tentang bahaya platform media sosialnya.

Sementara itu di Eropa, Komisi Eropa meminta informasi tentang cara kerja Meta dalam melindungi anak-anak dari konten kekerasan dan ilegal.

Penggunaan Media Sosial Secara Sembarangan Ancam Kesehatan Mental Anak Muda

Instagram dan Facebook meluncurkan pembaruan untuk melindungi anak di bawah umur

Penerjemah: Farhan Arda Nograha
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *