Surabaya (JurnalPagi) – Ketua Manajer PSM Makassar Sadikin Aksa mengungkapkan keinginannya dalam workshop sepak bola yang diselenggarakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), salah satunya untuk mempercepat penggunaan Video Assistant Referee (VAR).
Dia berkata: Pertama, kami ingin memiliki rencana khusus, kedua, memungkinkan, ketiga, kuantitas dan kualitas wasit meningkat, dan terakhir, kami ingin federasi mempercepat penggunaan VAR, karena tanpa dukungan itu sangat sulit. Konferensi usai kegiatan, Sabtu.
Menurutnya, kurang lebih permintaan semua klub terkait program dan lisensi sama dan hanya menambah kuantitas dan kualitas wasit serta penggunaan VAR.
Dia berkata: “Jika kuantitas dan kualitas wasit bagus, saya yakin pengaturan pertandingan akan diselesaikan dengan sendirinya.”
PSSI: Workshop sepakbola tak membahas pertandingan terkini
Namun, lanjutnya, semua pihak yang terlibat perlu membuatnya berkelanjutan, tidak hanya satu atau dua tahun.
“Ini yang ingin dilakukan Pak Eric dan jajaran Exco PSSI,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, pihaknya akan terus mendorong percepatan penggunaan VAR, dimulai dari pembinaan wasit.
“Wasit adalah yang pertama, itu yang paling penting,” katanya.
PSSI akan ganti nama pertandingan sepak bola musim depan
Lanjutnya: Kemudian pembinaan terkait teknologi VAR akan diberikan kepada klub dan fans.
Tisha berkata: Tidak hanya dari klub dan fans, tapi juga dari media dan program penyiaran.
Apalagi, wacana penggunaan VAR bukanlah hal baru di Indonesia karena mereka berencana menggunakan alat ini pada musim 2019.
“Kita mulai dari sana, lihat ke mana perginya dokumen-dokumen kita,” katanya.
Sebelumnya, perempuan yang berprofesi sebagai Sekjen PSSI itu juga memaparkan hasil kesepakatan workshop sepak bola antar klub Liga Indonesia, salah satunya terkait kepastian jadwal pertandingan terpusat dan dikeluarkannya lisensi untuk musim berikutnya.
“Hasil dari kesepakatan ini adalah untuk menyediakan slot waktu khusus untuk Ligue 1 dan Ligue 2, dengan jadwal Ligue 1 dimulai pada Juli 2023 dan berakhir pada April 2024, sedangkan Ligue 2 akan dimulai pada November 2023 dan berakhir pada Juni 2024. Ini akan dikonsentrasikan dalam satu kesatuan dalam hal lisensi persaingan.
Ia melanjutkan, hal ini diharapkan menjadi strategi untuk meningkatkan nilai komersial penyelenggaraan pertandingan Liga Indonesia, baik Liga 1 maupun Liga 2.
“Akan ada slot eksklusif Liga 1 untuk bermain sendiri, kemudian ada yang bermain bersamaan dan juga ada slot eksklusif Liga 2 untuk bermain sendiri,” ucapnya.
Menurut Tisha, harapannya kualitas pertandingan dan nilai komersial liga semakin meningkat dan secara tidak langsung berdampak positif bagi perkembangan Timnas Indonesia (Timanas).
“Termasuk kesejahteraan untuk klub Liga 1 dan Liga 2,” kata lulusan Institut Teknologi Bandung itu.
Presiden PSSI berencana menggelar unjuk rasa suporter sepak bola
Wartawan: Abdul Hakim/Nofal Ammar