JAKARTA (JurnalPagi) – Anggota Bidang Organisasi dan Kepegawaian Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta Harwina Widya Astuti mengatakan luka tekan atau ulkus pada lansia (lansia) dapat dicegah melalui deteksi dini.
“Kalau kita lihat warna kulitnya kemerahan, ini yang bisa kita curigai. Pertama kita curigai apakah daerah itu sering tertekan dalam waktu yang lama. Kalau tertekan, kita bisa lihat kata Ward Harvina di Jakarta pada Rabu.
Dia berkata: “Orang lanjut usia yang istirahat di tempat tidur untuk waktu yang lama sangat rentan terhadap bisul kulit.” Jika Anda melihat bintik merah pada bagian kulit yang ditekan, tindakan pencegahan harus segera dilakukan.
Langkah-langkah pencegahan yang dibahas termasuk menjaga kelembaban kulit. Kulit harus cukup lembab, tidak terlalu kering atau terlalu basah.
Lansia berpotensi tinggi mengalami luka tekan
Kebersihan kulit juga harus dijaga, salah satunya penggunaan sabun yang tepat untuk mencegah iritasi. Penggunaan lotion juga bisa dilakukan untuk menjaga kelembaban kulit.
Harvina juga mengatakan bahwa luka kulit dapat berkembang di berbagai bagian tubuh yang rentan terhadap tekanan, seperti tumit, bokong, bahu, kepala, siku, bahkan pergelangan kaki. Tulang atau otot yang menonjol di area tersebut berisiko tinggi mengalami tukak kulit.
Tapi yang paling umum adalah penonjolan tulang di belakang pinggul. Jika Anda sering berbaring miring, Anda bisa memukul bahu dan siku, termasuk pergelangan kaki. Maksudnya di sini adalah bagian yang menonjol berisiko mengalami luka tekan atau pressure sores. luka tekan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Harvina juga membagikan tips merawat lansia untuk mencegah ulkus kulit. Pertama, Anda harus menjaga kebersihan dan kelembapan kulit. Kebersihan, kelembaban dan kondisi kulit harus diperhatikan dengan seksama.
Penelitian menunjukkan bahwa popok dewasa dengan bantalan efektif mengurangi iritasi kulit
Selain itu, penting juga untuk membuat tautan atau tautan. Dengan keterkaitan ini, perawat akan lebih peduli merawat lansia dan lebih bertanggung jawab dalam jangka panjang.
“Jadi artinya kita peduli dengan anggota keluarga kita. Dari situ jadi ada perasaan saya harus berperan apa? Saya ingin merawat anggota keluarga saya yang sakit, mulai dari mana? Misalnya,” ujarnya.
Upaya Lindungi Lansia dari Risiko Penyakit
Koresponden: Fetor Rochman
Editor: Siti Zulikha