Jakarta (JurnalPagi) – Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Haru Sutadi mengatakan akses internet saat ini sudah menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati oleh para pemangku kepentingan.
Dia berkata: Yang jelas di tingkat internasional adalah bahwa akses ke Internet adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati baik di kota maupun di pedesaan. Heru berdiskusi. Pemetaan Tantangan Infrastruktur Digital Indonesia dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Sejak pandemi covid-19, teknologi dan akses internet berperan penting agar masyarakat tetap dapat melakukan berbagai aktivitas meski dari rumah.
“Kita bisa kerja dari rumah, belajar dari rumah,” kata Herro sedang menjadi COVID-19.”
Hero menjelaskan, berdasarkan laporan terbaru We Are Social and Meltwater bertajuk “Digital 2023”, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 juta pada Januari 2023. Angka ini meningkat 5% atau 10 juta pengguna dibandingkan sebelumnya. Tahun
Menurut survei ini, orang Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di Internet daripada menonton TV. Terbukti menurut data, rata-rata pengguna internet di Indonesia mengakses internet selama 7 jam 42 menit per hari, sedangkan waktu menonton TV hanya 2 jam 53 menit per hari.
“Dan yang menarik, kita bisa melihat masyarakat Indonesia mencari informasi di internet, itu 83 persen. Lalu mereka mencari ide, inspirasi, dan berhubungan dengan keluarga atau teman,” jelas Herro.
Percepat akses internet desa, Kemenkominfo tambah 13 BTS di Biak.
Teknologi dan akses internet juga sangat penting bagi perekonomian Indonesia saat ini. Misalnya proses pembelian on line Ia mampu menjaga roda perekonomian Indonesia tetap berjalan.
Melihat fenomena tersebut, menurut Heru, transformasi digital menjadi suatu keharusan.
“Walaupun pandemi ini sudah berakhir, hampir setiap kali kita mendengar ada jenis baru atau misalnya akan ada virus baru. Kalau kita tidak siap dengan ini (transformasi digital), saya khawatir perekonomian Indonesia akan terjadi” Itu berantakan, terutama karena kami memiliki tujuan yang sangat besar, terutama di tahun 2045.”
Saat ini masih ada sekitar 12.000 desa di Indonesia yang belum memiliki akses internet, sehingga, kata Hro, hal utama yang perlu segera dilakukan adalah percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital serta penyediaan layanan internet. .
Dalam hal transformasi digital, Hero menilai Indonesia beruntung karena masyarakatnya sangat penasaran dengan hal-hal baru.
Indonesia adalah negara yang beruntung karena rakyatnya usil (Saya ingin tahu). TikTok ada, gunakan TikTok. Ada WhatsApp, gunakan WhatsApp dari muda hingga tua. Tidak heran ojek on line Dan perdagangan elektronikTumbuh di sini, kata Hero: Pengguna ponsel hanya 370 juta.
Hero berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi, termasuk terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peraturan tersebut diharapkan dapat mendukung aspek ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan keamanan sehingga transformasi digital dapat dilaksanakan secara optimal.
“Orang Indonesia juga merasa bisa dengan mudah mencari informasi, berbisnis, menjadi content creator, dll,” ujar Herro.
APJII berupaya memperluas akses internet di luar Pulau Jawa
CIPS: Transformasi digital harus didukung literasi keuangan secara luas
22 sekolah di Aceh Jaya tidak memiliki akses internet
Pembicara: Sochi Nurhaliza
Editor: Natisha Andarningtias