JAKARTA (JurnalPagi) – Raksasa mesin pencari Baidu mengumumkan rencana akuisisi bisnis live streaming JOYY Inc senilai $3,6 miliar (sekitar 55,6 triliun rupiah) dalam pengajuan ke perusahaan tersebut pada Senin (1/1). Bursa Efek Hong Kong
Kegagalan kesepakatan ini membayangi ambisi Baidu untuk mendiversifikasi pendapatannya. Perusahaan mengusulkan untuk membeli bisnis live streaming JOYY di Tiongkok, YY Live, pada tahun 2020.
Baidu melalui anak perusahaannya, Moon SPV Ltd, mengakhiri perjanjian pembelian saham dengan JOYY karena kondisi penutupan yang mereka tetapkan pada akhir tahun 2023 “belum sepenuhnya terpenuhi,” kata Baidu dalam pemberitahuan bursa, Senin.
Baidu Pony Memulai Uji Coba Robotaxi Tanpa Pengemudi di Beijing
Perusahaan mengatakan syarat-syarat ini termasuk memperoleh persetujuan peraturan yang diperlukan dari otoritas pemerintah.
Pada tahun 2021, Reuters melaporkan bahwa regulator antimonopoli Tiongkok kemungkinan besar tidak akan menyetujui kesepakatan tersebut karena Beijing berupaya meningkatkan kontrol terhadap perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan data konsumen dalam jumlah besar dan menindak praktik monopoli yang mereka hancurkan.
JOYY adalah sebuah platform Hidup Ini adalah jejaring sosial terkemuka di Tiongkok dan telah berkembang secara global, mencapai 277 juta pengguna aktif bulanan global.
Dalam pernyataan terpisah yang dirilis Senin malam, JOYY mengatakan mereka sedang mencari nasihat hukum dan akan menjajaki semua opsi untuk membatalkan kesepakatan tersebut. Demikian dilansir Reuters pada Selasa (2/1) waktu setempat.
Baidu luncurkan layanan chatbot kecerdasan buatan untuk umum
Sejumlah platform internet Tiongkok dilarang karena menyebarkan informasi berbahaya
AS Soroti Mobil Self-Driving China
Penerjemah: Fetor Rochman
Hak Cipta © JurnalPagi 2024