Asosiasi Medis memberikan tips membeli obat herbal agar masyarakat tetap sehat

Terkadang obat herbal nyeri dicampur dengan steroid atau deksametason tanpa dosis tertentu, sehingga berbahaya. Ada efek samping pendarahan lambung dan lain sebagainya

Jakarta (JurnalPagi) – Persatuan Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memberikan imbauan pembelian obat herbal yang benar agar masyarakat tidak tertipu dalam membeli obat herbal.

Dr Ingrid Tania, Ketua Umum PDPOTJI, mengatakan dalam diskusi obat herbal yang digelar secara online di Jakarta, Rabu, “Tips membeli obat herbal adalah memilih terlebih dahulu penjual yang memiliki integritas cukup.”

Ingrid menyatakan, Produsen obat herbal yang diolah dengan cara baru dalam bentuk ekstrak atau kapsul yang memiliki integritas dan reputasi dapat menunjukkan bahwa obat herbal diproduksi dengan cara yang higienis dan tanpa pewarna dan bahan pengawet.

Ingrid menekankan, Perizinan resmi obat herbal yang telah diolah secara modern dapat membantu masyarakat terhindar dari bahaya obat herbal ilegal, dimana dimungkinkan adanya kombinasi bahan kimia obat tanpa dosis yang tepat sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

“Kadang-kadang obat herbal nyeri dicampur dengan steroid atau deksametason tanpa dosis tertentu, sehingga berbahaya. Ada efek samping pendarahan lambung dan lain-lain. Kalau punya izin BPOM, bisa dijamin obat herbal itu aman. .Gunakan” jelasnya.

Mengenai obat herbal segar yang biasa diproduksi di rumah, beliau mengatakan, Masyarakat bisa mempercayai penjualnya dan langsung membelinya, karena sudah dikenal sejak lama dan tidak ada masalah setelah mengkonsumsinya dari penjual.

Karena tidak terdaftar untuk obat herbal segar seperti nasi konkor dan kunyit asam. Berdasarkan Memastikan obat herbal diproduksi dengan benar. Katanya: “Ada yang punya izin PIRT (industri rumah tangga pangan), ada pula yang tidak, tapi bukan berarti kita tidak bisa membelinya jika kita mempercayai penjualnya untuk memproduksi jamu dengan baik.

Kementerian Kesehatan menaruh perhatian penuh pada pengembangan obat herbal Indonesia

Diketahui, budaya sehat jamu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Desember 2023. .

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (COMEX) Rizka Andalus mengumumkan pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan obat herbal di Tanah Air.

Koresponden: Shan Mohammad
Editor: Risbani Fardanieh
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *