Asaki: Kapasitas perluasan keramik meningkat 88 juta meter persegi

JAKARTA (JurnalPagi) – Asosiasi Industri Keramik Indonesia (ASAKI) mengumumkan industri keramik Indonesia saat ini menargetkan peningkatan ekspansi keramik seluas 88 juta meter persegi pada akhir tahun 2024 dari total kapasitas 625 juta. Meter persegi.

“Saat ini kami sedang dalam tahap pengembangan daerah mulai tahun 2021 ketika pemerintah memberikan HGBT dan menjadi. Pengubah permainan untuk industri keramik,” kata Ketua Umum ASAKI Eddy Suyanto saat ditemui pada acara dialog di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis.

Ditambahkannya: Pada tahun 2021 hingga 2024 akan terjadi penambahan kapasitas baru (di industri keramik) sebesar 88 juta meter persegi, yang sudah terealisasi 75% dan sisanya akan terealisasi akhir tahun ini, karena baru yang pertama. tahap ekspansi

Sebagai informasi, beberapa kebijakan harga gas bumi (HGBT) terdapat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 121 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Menperin: Eksploitasi industri keramik akan berkurang setelah mengalami ekspansi

Kemenperin bidik peran industri keramik dalam pengembangan IKN

Dari situ HGBT ditentukan dengan menyesuaikan harga gas bumi yang dibeli dari KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) atau berdasarkan tarif distribusi gas bumi.

Meliputi biaya pencairan, kompresi, pengangkutan melalui pipa transmisi dan pengangkutan melalui pipa transmisi dan distribusi, pengangkutan. Itu dicairkan secara alami Gas dan transportasi Dikompresi secara alami gas, penyimpanan (menyimpan), regasifikasi dan perdagangan, serta margin yang wajar.

Oleh karena itu, penggiat industri di sejumlah sektor, termasuk industri keramik, diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah perluasan produk agar industri keramik nasional bisa berjalan stabil.

Berdasarkan data ASAKI, triwulan I tahun 2024 tumbuh sebesar 28% dibandingkan triwulan I tahun lalu. Tujuan ekspor utama kami adalah Filipina, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Australia, Mauritius serta dua negara baru lainnya. negara, Ghana dan Togo.”

Edi mengatakan, ke depan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan produksi keramik dan memperluas produksi dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk impor. Dengan begitu, industri keramik Indonesia akan semakin sukses dan tentunya dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional.

Aski Sebut Eksploitasi Industri Keramik Tanah Air Capai 79%

PPKM Kurangi Penggunaan Produksi Keramik dan Plastik

Jika Harga Gas Turun, Ekspor Industri Keramik Naik 30%

Koresponden: Winnie Shofa Salma
Diedit oleh: Zita Mirina
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *