Alasan “bepergian” bisa menjadi alat “penyembuhan”.

Jakarta (JurnalPagi) – Presiden dan Para pendiri Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia (AKAR), sebuah organisasi yang fokus pada kesehatan remaja usia 10 hingga 24 tahun, menjelaskan alasannya. Bepergian Alias ​​travel bisa menjadi sarana untuk memperbaiki keadaan jiwa seperti yang sekarang disebut sembuh.

“Kegiatan seperti mencari pengalaman baru melalui Bepergian Francesca mengatakan dalam siaran pers Traveloka pada Kamis bahwa menemukan hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan perjalanan juga dapat menjadi upaya untuk mengenal dan mencintai diri yang baik.

Lebih lanjut, Dr. Francisca mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang sangat kompleks karena stigma yang sudah ada karena kurangnya pemahaman.

“Oleh karena itu, pentingnya meluangkan waktu sejenak untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk mengenal dan mencintai diri sendiri sangatlah penting. Kegiatan seperti mencari pengalaman baru melalui Bepergian Dan juga menemukan hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan perjalanan bisa menjadi upaya untuk mengenal dan mencintai diri yang baik.”

Tips Perjalanan Tiga Hari Dua Malam untuk “Sembuh” di Bali

Tujuh Tujuan “Sembuh” di Jobdetbak

Dr Francesca menjelaskan bahwa ketika seseorang merasakan emosi yang sangat kuat, keluhan fisik bisa mengikuti.

Kesehatan mental dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat stres yang tinggi di tempat kerja atau universitas, masalah cinta atau hubungan dengan keluarga dan teman, persaingan melalui media sosial, dll, serta kemampuan mengelola situasi dan emosi yang dirasakan.

Informasi tentang pengaturan emosi dan cara-cara manajemen stres yang sehat belum banyak diketahui oleh masyarakat umum, terutama kalangan muda.

Banyak anak muda mengeluh di media sosial atau memberi tahu orang yang salah atau melakukan hal-hal yang tampaknya membantu sesaat, seperti merokok dan perilaku adiktif lainnya sebagai cara mengelola stres.

Salah satu kekhawatiran yang diungkapkan Dr. Francesca adalah jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, kualitas hidup mereka akan terpengaruh di kemudian hari.

“Di sinilah kita secara aktif memperjuangkan pentingnya menjaga kesehatan kemampuan regulasi emosi, manajemen stres, kesadaran diri dan harga diri sebagai upaya menjaga kesehatan mental anak muda dan masyarakat pada umumnya. Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kesejahteraan.“Kami sangat senang bekerja sama dengan Traveloka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, khususnya di kalangan Generasi Z dan Milenial,” tambah Dr Francesca.

Dikatakannya, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya aspek kesehatan jiwa masih rendah di antara tingginya jumlah orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Berdasarkan informasi yang dirilis Kementerian Kesehatan pada tahun 2021, tercatat 20% dari total penduduk Indonesia mengalami potensi gangguan kesehatan jiwa.

Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental mendorong Traveloka untuk berpartisipasi aktif memberikan solusi guna meningkatkan kesadaran masyarakat.

Terkait hal tersebut, Traveloka bekerja sama dengan AKAR menggalang dana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang dapat memberdayakan pemuda Indonesia melalui program Youth Roots Indonesia.

Shirley Lazmena, Chief Marketing Officer Traveloka, mengatakan perlu upaya untuk memperdalam nilai dan komitmen terhadap kesehatan mental.

“Kami yakin peran bersama Traveloka dengan AKAR akan memperkuat edukasi tentang pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan mental, serta memberikan dukungan berbasis komunitas melalui jaringan layanan dan teknologi yang mudah diakses, terjangkau, dan berkualitas,” ujarnya.

Mempromosikan dan menjaga kesehatan mental remaja dan kaum muda tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mereka, tetapi juga bagi perekonomian dan masyarakat. Shirley melanjutkan, memiliki generasi muda yang sehat akan memberikan kontribusi besar bagi kualitas tenaga kerja, keluarga, komunitas, dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Shirley menambahkan: “Dengan Akar dan dengan semangat merayakan kehidupan “Hidup, Jalanmu”, Traveloka mengajak masyarakat umum khususnya Milenial dan Generasi Z untuk meluangkan waktu dan bersantai di sela-sela kesibukannya. Tekanan dalam bekerja dan tuntutan untuk selalu menampilkan performa terbaik pada akhirnya sedang dalam perbaikan Atau keadaan di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional.”

“Berawal dari rasa empati, Traveloka mengambil langkah untuk berperan aktif dalam upaya mewujudkan generasi yang tumbuh dengan kesehatan mental yang sehat. Prinsip kami adalah gaya hidup terbaik adalah gaya hidup seimbang yang tidak hanya baik untuk tubuh. , Tapi itu juga bermanfaat bagi jiwa. Dipandu oleh prinsip “Hidup, Jalanmu”, Kami mengajak pengguna setia Traveloka untuk menikmati hidup sesuai pilihannya, sekaligus mencapai keseimbangan kesehatan mental.”

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, setengah dari gangguan mental dimulai pada usia 14 tahun, tetapi banyak yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Berbagai faktor diduga sebagai pemicu masalah keseimbangan kesehatan mental ini. termasuk tekanan di tempat kerja, masalah keluarga, pendidikan dan kehidupan sosial. Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa pada tahun 2019, hampir satu miliar orang di dunia memiliki masalah kesehatan mental.

Angka ini meningkat signifikan selama pandemi COVID-19. Di Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa mayoritas remaja dan anak muda berusia 16 hingga 24 tahun memasuki masa kritis kesehatan mental.

Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa sekitar 96 persen remaja dan dewasa muda mengalami gejala kecemasan.kecemasan) dan 88% diantaranya mengalami gejala depresi.

Lima Rekomendasi Tempat Anti-mainstream untuk “Menyembuhkan”

Tempat “penyembuhan” dan “gerbang” yang tidak biasa di Australia

“Menyembuhkan” sambil membelai kulit di “Sowant”

Editor: Alviansia Pesaribo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *