AGI berharap Perpres tentang industri gaming dalam negeri segera terbit

Jakarta (JurnalPagi) – Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno berharap Peraturan Presiden (Perpres) tentang industri game dalam negeri segera diterbitkan untuk mempercepat pertumbuhan industri tersebut.

“Perpres ini sangat kami dukung dan kami harap bisa segera diterbitkan dan bisa cepat dikoordinasikan, karena Perpres ini diharapkan bisa mengakselerasi industri gaming lokal,” ujarnya dalam jumpa pers. Konferensi di Kantor Pusat Agiq, Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Selama beberapa tahun terakhir, Cipto mengatakan pihaknya telah merasakan sejumlah dukungan pemerintah terhadap industri game lokal melalui berbagai program dan inisiatif yang telah dilaksanakan. Namun, sejumlah program dan inisiatif tersebut seringkali bertentangan satu sama lain.

Kerja Sama Agiq-ISKRA-Kemenparekraf Bakal Tingkatkan Kualitas Industri Gaming.

Untuk itu, Cipto mengatakan, penerbitan Perpres tersebut sangat penting untuk menyelaraskan strategi mendorong pertumbuhan industri dan ekosistem gaming dalam negeri.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menjalankan sejumlah program dan inisiatif untuk mendukung industri game lokal, yang sangat positif. Sipto menjelaskan, “Namun terkadang inisiatif-inisiatif tersebut terpisah dan saling bertabrakan. Perpres ini diharapkan dapat diselaraskan dengan strategi yang sama, dan masing-masing kementerian atau lembaga mempunyai tugas masing-masing yang saling mendukung.”

Mulai tahun 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan kementerian terkait tengah menyusun Perpres tentang industri game untuk mengembangkan sektor tersebut.

Diketahui, jumlah pemain game di Indonesia mencapai 174,1 juta orang dan nilai industri game Indonesia saat ini mencapai Rp 25 triliun. Indonesia juga menjadi produsen game PC terbesar di Asia Tenggara untuk platform Steam dengan 124 game.

Moeldoko Kunjungi Agate untuk Tunjukkan Dukungannya pada Industri Game Lokal

Perpres ini dibuat sebagai langkah untuk mengatasi tantangan pembangunan industri game Indonesia, seperti minimnya pendanaan dan sumber daya manusia (SDM), permasalahan teknis, serta pemerataan langkah para pemangku kepentingan.

Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia, peningkatan promosi dan akses pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan akses sumber daya keuangan dan permodalan, penguatan regulasi dan pengaktifan permainan Indonesia di kawasan regional dan global.

Peraturan tersebut juga memberikan tugas khusus kepada masing-masing kementerian, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pengawas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Kementerian Perindustrian dan Infrastruktur, dan lain-lain.

Agiq gunakan gamifikasi untuk kesehatan mental

Koresponden: Pamela Sakina
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *