Esra Persisi yang langsung melantai di bursa menambah mesin produksi

Jakarta (JurnalPagi) – PT Isra Presisi Indonesia Tbk yang akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah mesin produksi untuk memenuhi volume pesanan yang terus meningkat di awal kuartal IV 2022.

“Perusahaan menambah mesin Pengumpan Ke untuk stempel Dengan kapasitas 200 ton hingga 400 ton untuk mempercepat proses produksi karena peningkatan volume pesanan, kata Chief Executive Officer PT Isra Presisi Indonesia Tbk Asrullah dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Direktur PT Isra Presisi Indonesia Tbk Imam Hozali menambahkan, selain teknologi, keunggulan perseroan adalah memiliki fasilitas produksi yang besar sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kapasitas produksi yang tidak dimiliki semua kompetitor.

Sesuai pesanan, perusahaan yang bergerak di industri permesinan dan pengerjaan logam menghadapi peningkatan volume pesanan pada kuartal IV 2022.

Imam (semoga Allah meridhoi dia) berkata: pesanan dari produsen mobil dan non-otomotif Jepang lapis pertama dan kedua meningkat pada akhir tahun.

Imam mencatat: Prospek industri suku cadang otomotif dan alat berat pada 2022 dan tahun depan akan tetap positif.

Imam Khomeini (RA) mengatakan: Pada tahun 2022, Esra Persisi menargetkan pertumbuhan pendapatan sejalan dengan pertumbuhan industri manufaktur suku cadang dan alat berat otomotif.

Isra Presisi berencana membicarakan rencana penawaran umum perdana (IPO) pada Desember 2022 di BEI.

Menurut situs BEI, penawaran umum akan dilakukan pada 1-7 Desember 2022 dengan harga penawaran umum perdana Rp96 per saham. Perseroan menerbitkan 1,5 miliar saham atau 37,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, setelah penawaran umum.

Secara bersamaan, perseroan yang menggunakan kode saham ISP itu akan menerbitkan 750 juta waran Seri I beserta saham baru perseroan, atau 29,76 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pengajuan, menurut prospektus perseroan. Kerangka kerja IPO publik.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru Perseroan berhak menerima satu waran Seri I, setiap waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang diterbitkan dalam portepel.

Waran seri pertama adalah surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan nilai nominal 10 Rudra per saham dengan harga pelaksanaan sebesar 125 Rudra, yang dapat dilaksanakan enam bulan setelah penerbitan obligasi tersebut, yang berlaku dari tanggal. 9 Juni 2023 s/d 9 Desember 2027 Total dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I mencapai Rp93,75 miliar.

Laba BTN naik 44,3% sebelum terbit gaji
Pelaku industri optimistis bisnis properti tetap tumbuh positif di 2023.
Adhi Kariya raih kontrak baru senilai Rp19,1 triliun hingga Oktober 2022.

Koresponden: Citro Etomoco
Editor: Faisal Yunianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *