Wanita harus sehat jasmani dan rohani untuk menjaga produktivitas

Jakarta (JurnalPagi) – Wanita harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang prima agar bisa tetap produktif dan menjalankan perannya dengan baik, menurut dokter asuransi Squis Dr. Deborah Alvina Ita Tarrigan.

Untuk itu, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4), Deborah menyarankan agar wanita memberi perhatian khusus pada kesehatan karena bertambahnya usia meningkatkan risiko penyakit dengan menurunkan kemampuan fisik.

Menjaga kesehatan memerlukan usaha, sehingga perlu diajarkan sejak dini dan menjadi kebiasaan, seperti memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, olahraga teratur, istirahat yang cukup dan rutin. pemeriksaan kesehatan (Pemeriksaan kesehatan) untuk mencegah penyakit degeneratif.

Perempuan berperan penting dalam pelayanan kesehatan primer

Deborah menilai asupan makanan perlu diperhatikan karena banyak jenis makanan yang dapat membantu menjaga fungsi organ tubuh, beberapa di antaranya mencegah gangguan kesehatan tertentu dan mendukung pemulihan. Namun, ada juga makanan yang menyebabkan penyakit.

Penderita penyakit bawaan seperti diabetes, darah tinggi, asam urat, atau kolesterol harus dipantau oleh dokter untuk mengetahui makanan yang harus dimakan atau dihindari dan mendapatkan penanganan segera agar tidak berubah menjadi zat. Penyakit serius

Terkait olahraga, Deborah mengingatkan para wanita akan pentingnya aktivitas rutin, terutama yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan massa otot karena massa otot berkurang seiring bertambahnya usia dan metabolisme melambat.

Ia mengatakan: Olahraga membantu menjaga mobilitas sendi, tulang dan otot, serta memperkuat bahkan meningkatkan fungsi paru-paru dan fungsi jantung, menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Mereka yang berolahraga secara teratur lebih cenderung memiliki berat badan normal, tidak mudah terkena penyakit kritis, memiliki kesempatan untuk menjalani hidup yang berkualitas karena lebih sedikit stres dan kecemasan.

Wanita 40 tahun ke atas harus waspadai sindrom metabolik

Mengenai risiko sakit, hal ini tidak hanya disebabkan oleh penyakit degeneratif, tetapi juga dapat disebabkan oleh proses kehamilan, persalinan, dan faktor hormonal.

Oleh karena itu, Regional Head of Development Agency Sequis, Fourrita Indah SSos. CFP, CEC, AEPP, QWP merekomendasikan agar wanita memiliki asuransi kesehatan.

Furita membagikan tips menentukan produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan yang bisa menjadi pertimbangan wanita Indonesia, salah satunya adalah memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan.

Menurutnya, sebelum membeli asuransi kesehatan, calon nasabah harus benar-benar memahami penjelasan agen asuransi. Misalnya manfaat apa saja yang diberikan, penyakit apa yang ditanggung dan apa yang tidak ditanggung (exclusion), bagaimana penanganan klaim dan bagaimana klaim diajukan, serta bagaimana premi dibayarkan.

Pada langkah selanjutnya, pilihlah produk asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan risiko jiwa Anda. Jika orang tua atau anggota keluarga Anda memiliki riwayat penyakit serius, sebaiknya Anda memilih asuransi kesehatan yang melindungi dari penyakit berat.

Calon nasabah harus memastikan bahwa kemampuan keuangan mereka memungkinkan mereka untuk membayar premi. Furita mengatakan manfaat asuransi sebagian besar mempengaruhi berapa besar biaya premi.

Untuk itu, sebaiknya pastikan terlebih dahulu manfaat asuransi apa saja yang dibutuhkan, kemudian pastikan bahwa Anda dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus berhutang, dan calon nasabah bisa konsisten menyisihkan dana untuk membayar premi minimal 10%. mereka pendapatan

“Tidak perlu memaksakan diri untuk memilih produk yang akan membebani keuangan keluarga. Nantinya, saat pendapatan Anda meningkat, kebutuhan di masa depan diperkirakan, dan biaya rumah sakit cenderung naik, Anda bisa mempertimbangkan apakah Anda perlu melakukan penyesuaian terhadap polis asuransi Anda.

Rencanakan keuangan dengan baik, simak tips memilih asuransi

Selanjutnya, pilihlah asuransi yang memiliki jaringan rumah sakit yang luas untuk memudahkan nasabah mengakses pusat kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal, kantor atau jika harus pergi ke luar kota.

Furita juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan masa tunggu penyakit saat memilih asuransi. Sebaiknya diketahui terlebih dahulu apakah calon klien memiliki penyakit bawaan atau tidak, kemudian menginformasikan kepada perusahaan asuransi agar dapat mempertimbangkan risiko yang dimiliki calon klien.

Informasi ini diperlukan karena berkaitan dengan daftar penyakit dalam masa tunggu sehingga tidak ada masalah di kemudian hari jika terjadi risiko penyakit atau pada saat pengajuan klaim.

Poin selanjutnya dalam memilih asuransi adalah sebaiknya memilih sistem santunan non tunai agar pasien dan keluarganya lebih dimudahkan saat membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Terakhir, jangan mudah tergiur dengan promosi asuransi seperti harga murah atau diskon.

Tips Manajemen Keuangan untuk Biaya Medis Tak Terduga

Berikan Perlindungan Optimal, Ini Tips Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik untuk Pemula.

Koresponden: Lia Vanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtias

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *