Viral Tembakan Gas Air Mata Aparat Nyasar ke Jalan Raya Gresik

Baru-baru ini, sebuah video tembakan gas air mata yang menyasar jalan raya Gresik menjadi viral di media sosial. Kejadian ini terjadi setelah kerusuhan pertandingan Liga 2 antara Gresik United vs Deltras FC. Video yang diunggah oleh akun @Labiebsadat di Twitter memperlihatkan gas air mata tersebut mendarat di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Dalam video tersebut, terlihat gas air mata mengenai sebuah mobil dan mengasapi jalan yang sedang dipadati oleh pengendara. Salah satu perekam video tersebut juga memperingatkan pengendara untuk segera menghindar agar tidak terkena efek gas air mata seperti mata merah berair dan gangguan pernafasan.

Tembakan gas air mata ini diduga ditembakkan oleh aparat yang mencoba meredam kerusuhan suporter di Stadion Gelora Joko Samudro. Situasi ini membuat netizen cemas bahwa kejadian ini akan memengaruhi hajatan Piala Dunia U-17 2023, terutama karena Gresik berdekatan dengan Surabaya, salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

Berkaca dari insiden Kanjuruhan, Malang pada Oktober 2022, di mana Indonesia kehilangan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, FIFA mungkin akan memperhatikan situasi ini dengan serius. Pihak PSSI juga telah melakukan koordinasi dengan PSSI Asprov Jawa Timur dan teman-teman suporter di Jawa Timur untuk mengatasi kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik.

Kericuhan suporter dan aparat ini terjadi setelah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC. Suporter Gresik United yang kecewa dengan hasil tersebut melakukan aksi melempar botol air mineral dan membakar kertas di tribun selatan. Massa suporter di luar stadion juga berusaha merangsek ke pintu VIP dan melemparkan benda-benda keras ke arah petugas keamanan.

Situasi ini menjadi perhatian serius karena Piala Dunia U-17 2023 sedang berlangsung dan baru memasuki babak 16 besar. FIFA bisa saja menegur Indonesia untuk lebih memperhatikan aspek keamanan di lingkup sepak bola. Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan kehilangan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, seperti yang terjadi sebelumnya.

Pihak PSSI berharap dapat segera meredam situasi ini dengan melakukan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam mengelola pertandingan sepak bola yang aman dan tertib, terutama dalam rangka menyelenggarakan hajatan internasional seperti Piala Dunia.
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa baru-baru ini terjadi kerusuhan pada pertandingan Liga 2 antara Gresik United vs Deltras FC. Dalam kerusuhan tersebut, aparat keamanan menggunakan tembakan gas air mata yang mengenai jalan raya Gresik. Video mengenai kejadian ini viral di media sosial dan memunculkan kekhawatiran bahwa situasi ini dapat memengaruhi penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.

Kota Gresik merupakan salah satu venue Piala Dunia U-17 2023 dan kejadian ini terjadi tidak jauh dari Surabaya. Sebelumnya, Indonesia kehilangan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah terjadi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang. Oleh karena itu, netizen mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk menjalankan pertandingan sepak bola dengan baik.

Munculnya kerusuhan ini membuat pihak FIFA dapat mengambil tindakan teguran terhadap Indonesia terkait aspek keamanan dalam sepak bola. Pihak PSSI juga telah melakukan koordinasi dengan PSSI Asprov Jawa Timur untuk menangani kericuhan suporter dan berkoordinasi dengan suporter di Jawa Timur.

Kericuhan ini terjadi setelah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC. Suporter Gresik United marah atas kekalahan tersebut dan melakukan aksi melempar botol air mineral serta membakar kertas di tribun selatan. Massa suporter di luar stadion juga mencoba merangsek ke pintu VIP dan melemparkan benda-benda keras ke arah petugas keamanan.

Situasi ini menjadi perhatian serius karena terjadi saat Piala Dunia U-17 2023 sedang berlangsung. Pihak terkait diharapkan dapat segera mengatasi masalah ini agar penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dapat berjalan dengan lancar dan aman.