Viral di media sosial akibat penuaan dini, Pospa Sari menolak endorse kosmetik karena alasan tersebut.

Jakarta

Puspa Sari adalah salah satu pembuat konten TikTok terpopuler. Sejak dia muncul di media sosial, dia telah diejek karena sama sekali tidak terlihat seperti wanita berusia 20 tahun.

Ini karena Puspa Sari mengidap sindrom progeria. Kondisi tersebut membuatnya terlihat seperti wanita tua yang baru berusia 28 tahun.

Nama Puspa sudah tidak asing lagi bagi pengguna internet di Indonesia. Dengan 131 ribu pengikut dan 1,7 juta suka, kredibilitas Pospa tidak diragukan lagi.

Ini juga rezeki baginya. Saat ini Puspa dipercaya untuk meng-endorse dan mendapatkan keuntungan dari beberapa produk.

Meski banyak tawaran, Pospa tetap sensitif. Dia bilang dia punya segalanya selain kosmetik, bu.

“Ada endorse, saya tolak saja banyak. Karena yang menawarkan kosmetik. Kalau fashion saya terima makanan,” ujarnya. Hai Bu Beberapa saat yang lalu.

Nggak apa-apa, Pospa merasa kurang tepat meng-endorse kosmetik karena dia sendiri belum terbiasa menggunakan produk tersebut. Selain itu, jika dia bersikeras, dia akan merasa tidak enak karena itu berarti dia berbohong kepada orang lain.

Dia berkata: “Tentang kosmetik saya tidak menerimanya karena saya tidak menggunakannya. Misalnya scrub pemutih, saya kemudian mengatakan kulit saya bisa cerah karena itu ketika saya tidak menggunakannya, saya merasa sangat bersalah.” dikatakan.

Selama ini Puspa tidak menggunakan skin care khusus untuk merawat kulitnya ya mom. Selain itu, para dokter yang telah memeriksa kondisi kesehatannya hanya menganjurkan agar ia menutrisi kulit dari dalam, salah satunya dengan kolagen. Satu-satunya hal yang digunakan adalah mencuci muka.

“Saya hanya menggunakan pencuci muka karena berminyak,” jelasnya.

Sebagai informasi, Pospa mengidap sindrom langka ini sejak berusia 10 tahun. Dia telah hidup dengan kondisi ini selama 18 tahun sekarang.

Sindrom ini adalah kelainan genetik progresif yang sangat langka yang menyebabkan seorang anak menua dengan cepat. Lahir di Sigantang, Sumatera Barat pada 20 Juli 1994, perempuan ini hidup optimis dan percaya diri meski terlihat berbeda dari teman sebayanya.

Awalnya dia menderita sindrom langka

Awalnya, kondisi itu muncul seperti biduran di kulit, ungkap Puspa. Berbeda dengan biduran pada umumnya, tidak terasa gatal yang berarti.

Dulu, keluarga juga mengira Puspa hanya menderita biduran atau alergi dingin. Selain itu, desa tempat tinggal Puspa dikenal memiliki suhu yang rendah.

Saat itu, mereka hanya memberikan semacam ramuan herbal untuk menghangatkan tubuh. Namun karena yang dialaminya bukan karena suhu dingin, kondisi kulitnya tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Selang beberapa saat, Puspa melihat tanda-tanda lain dari perubahan pada telinganya. Ketika dia masih di sekolah dasar, daun telinganya melunak seperti nenek dan menyebar ke kulit wajah lainnya.

Tentu saja, situasi ini menyulitkan Puspa yang masih sangat belia. Ketika dia di sekolah, dia tidak pernah menerima perilaku buruk dari teman-temannya karena penampilannya tidak sama seperti sebelumnya.

Pospa dibawa orang tuanya ke rumah sakit yang mumpuni di Medan, Sumatera Utara untuk berobat. Selama pemeriksaan, dokter menyarankannya untuk mencoba pengobatan di luar negeri.

Lanjutkan membaca, klik halaman selanjutnya ya Bunda.

Ladies, ayo unduh Aplikasi Digital Alu Bank dari sini. Dapatkan diskon 10% dan cashback 5%.

Tonton juga video di bawah ini untuk 5 langkah mudah mengetahui kandungan produk skin care dan kosmetik di website BPOM.

[Gambas:Video Haibunda]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *