Vidya Rafika, Audrey dan Diaz raih medali di ISSF World Cup 2023.

JAKARTA (JurnalPagi) – Tiga penembak putri Indonesia Vidya Rafika Rahmatan Toiba, Audrey Zahra Dianisa dan Diaz Kusumavardani meraih medali perunggu pada nomor beregu 50m rifle 3 posisi beregu ISSF Rifle/Pistoling World Cup di Sengeayan20. Jakarta, Minggu.

Vidya dkk berhasil mengalahkan Korea Selatan yang diwakili oleh Jahee Kim/Gilhae Jeon/Kirim Lee di babak final dengan skor 16-14 untuk memperebutkan tempat ketiga.

“Di kualifikasi kami nomor satu, tapi kami tidak memiliki pengalaman yang cukup. Ini juga pertama kalinya kami berada di Piala Dunia di rumah. Jadi ini pengalaman baru dan kami bisa melihat penembak seperti Eropa dalam manajemen waktu dan lainnya. Kata Vidya usai pertandingan.

Harapan KONI Center Untuk Penembak Muda Indonesia

Dalam perebutan perunggu, Vidya tengkurap, Audrey berdiri dan Diaz berlutut. Sejak awal, Indonesia dan Korea bersaing sengit.

Indonesia unggul 2-0 di awal setelah mencetak 30,3 poin di babak pertama. Sedangkan Korea Selatan hanya mampu mencetak 28,0 poin.

Di babak kedua, Korea Selatan mencetak 31,7 poin dan Indonesia mencetak 28,3 poin untuk bermain imbang 2-2. Setelah itu, The Reds mencapai puncak klasemen di babak ketiga dengan hasil 4:2.

Angka yang dikejar kebetulan mampu meraih 16 poin terlebih dahulu. Bahkan hingga ronde ke-14, hasilnya 14-14. Hingga akhirnya tembakan terakhir Vidya, Audrey dan Diaz membuat Indonesia meraih perunggu dengan skor 16-14.

Audrey dkk melaju ke final perunggu setelah menempati posisi ketiga di babak penyisihan dengan paket 45-1.301. Hasil ini membuat Indonesia bersaing dengan Korea Selatan yang berada di peringkat empat babak penyisihan dengan skor 1293-51.

Arista/Iqbal membuat sejarah dengan meraih emas di ISSF Rifle/Pistol World Cup 2023.

“Di babak penyisihan, kami berdua berusaha memberikan yang terbaik,” kata Audrey. “Ya jelas bukan hasil yang memuaskan karena sebagai atlet pasti ingin mencapai level tertinggi. Tapi ini awal yang bagus,” kata Diaz.

Sedangkan untuk Swiss, kombinasi Francesca Stark, Chiara Leone, dan Sarina Hitz memuncaki babak kualifikasi dengan 61-1312 kali. Kazakhstan berada di posisi kedua dengan Aryna Altukhova/Yilizaveta Bezrukova/Alexandra Lee dengan skor 49-1303. Dengan demikian, mereka bertemu di babak final untuk memperebutkan emas, dan hasilnya Swiss menang 17-15.

Tiga wakil Indonesia mengaku masih membutuhkan banyak pengalaman dan pengalaman untuk bersaing dengan penembak top dunia.

“Menilai pasti sangat subyektif. Kami harus lebih berani dan lebih menikmati setiap pertandingan,” kata Audrey. Vidya menyimpulkan dengan mengatakan, “Setiap kompetisi memiliki pengalaman baru dan kami membutuhkannya untuk acara mendatang.”

Penambahan perunggu dari klasemen beregu 50m Senapan 3 putri menambah perolehan medali Indonesia pada ISSF Rifle/Pistol World Cup 2023 menjadi enam, dengan rincian dua emas dan enam perunggu.

Dua medali emas diraih oleh Arista Perdana Putri Darmoyo/Mohammed Iqbal Raya Prabowo pada nomor 10m Air Pistol Mixed Team dan Mohammad Hasan Basri/Trisnarmanto/Fatur Gustafiar pada nomor 3rd Rifle 50m Putra.

Perunggu selanjutnya diraih oleh Iqbal Raya di nomor air gun 10m putra, Audrey Zahra Zianissa/Khironisa Salsabella/Masaio Putri di beregu senapan angin putri dan Lili Solistiadevi Tirthajaya/Rihadat Al Asifa/Arista Pradanasam di beregu Darmon Pradanasam putri. Nomor pistol

Fator dkk. Penghargaan emas kedua Indonesia di ISSF World Cup 2023

Pengkhotbah: Mohammad Ramadhan
Editor: Bayu Kuncahyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *