Saya ingin menunjukkan sisi tangguh
Jakarta (JurnalPagi) – Hansol Vernon Chwe alias Vernon dari grup idola K-pop SEVENTEEN membawakan beberapa baris lirik. Mixtape Solo pertamanya berjudul “Black Eye” untuk pertama kalinya di depan fans atau CARAT di Indonesia.
Ia membawakan mixtape tersebut dalam sebuah konser berjudul “SEVENTEEN WORLD TOUR”. [BE THE SUN] – Jakarta” pada Rabu malam (28/12) di Stadion Gelora Bung Karno Madya.
Tanpa THE 8, SEVENTEEN buka konser outdoor pertama mereka di Jakarta
SEVENTEEN & Kep1er Raih Japan Record Award
Anggota grup hip-hop SEVENTEEN ini awalnya sedikit terlambat tampil di atas panggung dibandingkan dengan rekan-rekannya. Saat memasuki panggung, dia meminta maaf karena membuat mereka menunggu.
Tak lama kemudian, Vernon bernyanyi, “Tunjukkan padaku caranya. Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. Aku dalam kondisi terburukku.”
CARAT berteriak dalam lagu idola baru mereka. Sementara personel SEVENTEEN lainnya meminta Vernon untuk terus bernyanyi.
Dia menyetujui permintaan itu dan kemudian menyanyikan “Bagaimana kamu mencintaiku?. Pasang moncongnya padaku. Aku meludahi mulutmu. Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Aku memar dan memar dengan mata hitam”.
Menurut Pledis Entertainment, yang dirilis pada tanggal 23 Desember, “Black Eye” adalah lagu pop-punk yang menggabungkan vokal grup yang ceria dan santai.
Bersamaan dengan lagu ini, Vernon juga meluncurkan video musik “Black Eye” berdurasi 2:58 menit di YouTube. HYBE LABELS menduduki peringkat ke-19 dalam kategori musik trending di YouTube.
Melalui “Black Eye”, Vernon menyatakan ingin menunjukkan sisi tangguh dan bebasnya.
Dia berkata dalam sebuah wawancara: “Saya ingin menunjukkan sisi keras dan bebas saya dengan “Mata Hitam”. Saya pikir karya ini akan memperkaya perkembangan artistik saya di masa depan.”
Jelang Konser, Vernon SEVENTEEN Tunjuk Sisi Tangguhnya Lewat ‘Black Eye’
Vernon SEVENTEEN merilis video teaser baru jelang konser grup tersebut di Jakarta.
Vernon SEVENTEEN akan merilis ‘mixtape’ solo.
Koresponden: Lia Vanadriani Santosa
Editor: Alviansia Pesaribo
