Usaha kecil dan menengah didorong untuk menggunakan teknologi dan inovasi di era ekonomi digital

Jakarta (JurnalPagi) – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong usaha kecil, kecil, dan menengah (UMKM) menggunakan teknologi dan inovasi digital untuk bertahan dan berhasil di era ekonomi digital yang semakin meningkat.

“Pertama, UMKM harus menggunakan teknologi digital, itu wajib,” kata Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna di Jakarta, Sabtu.

Newman mengatakan setidaknya ada tiga langkah kunci yang harus dilakukan UKM agar dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.

Kalangan Akademisi Tunjukkan Bagaimana UKM Tingkatkan Daya Saing Produk dan Bisnis

Pertama, usaha kecil dan menengah harus memanfaatkan teknologi digital. Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan kecil dan menengah agar mampu bersaing secara efektif.

Dengan menggunakan platform digital, UKM dapat memperluas akses pasar, meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan daya saing.

Selain itu, kata dia, inovasi penting bagi usaha kecil dan menengah. Dalam ekonomi digital saat ini, menjual produk atau layanan selama bertahun-tahun tidaklah cukup. UKM harus terus melakukan inovasi, misalnya dalam produk, proses produksi, pemasaran dan strategi bisnis agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen.

Ketiga, pelaku UMKM juga harus mempertimbangkan kemungkinan memasuki rantai pasok global. Dia mencontohkan, di negara-negara Eropa maju, usaha kecil dan menengah bisa sukses hanya dengan 10 karyawan, tapi bisa ekspor, punya merek sendiri dan kemasan produk yang menarik.

Ia menilai perusahaan kecil dan menengah di Tanah Air mengandalkan cara tradisional dan jarang berinovasi. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya perusahaan kecil dan menengah bergabung dalam rantai pasok, dalam skala regional, nasional, dan global untuk meningkatkan persaingan dan memperluas bisnis.

Dalam konteks ini, literasi digital juga menjadi faktor penting. Newman menjelaskan literasi digital meliputi pemahaman tentang etika digital, keamanan digital, budaya digital dan keterampilan dasar digital.

Ia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri memiliki program-program yang mendukung literasi digital di seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, mereka juga memiliki lebih banyak program teknis untuk membantu UMKM mengadopsi teknologi digital secara efektif.

Beliau mengatakan: Sudah saatnya perusahaan kecil dan menengah menjadi program utama, mereka harus ditanggapi dengan serius, dan menurut saya, koordinasinya bagus sekarang, programnya juga bagus. .

Dalam kesempatan tersebut, Newman juga mengapresiasi kegiatan festival Indonesia “Pesta Anak Bangsa” yang diinisiasi oleh Indonesian Electronic Commerce Association (idEA) bekerjasama dengan pemerintah dan swasta.

Diselenggarakan pada 8-9 Juli 2023 di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, festival ini diadakan untuk memperkenalkan produk lokal yang lebih berkualitas kepada masyarakat luas.

“Kegiatan ini bagus ya harus kita dukung, makanya kita hadir mewakili Kemenkominfo karena acara ini penting, gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia penting untuk percepatan pemulihan ekonomi kita,” ujar Newman.

Memperkuat “tulang punggung” ekonomi Indonesia untuk meredam resesi Eropa

Pesta Anak Nasional Festival Indonesia Tawarkan Produk Lokal Berkualitas

Kemendag ingin produk UMKM muncul di e-katalog pemerintah

Koresponden: Fetor Rochman