Untuk pertama kalinya, dokter memberikan anjuran untuk mengenalkan obat herbal pada anak

JAKARTA (JurnalPagi) – Presiden Perhimpunan Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. Dr. Ingrid Tania, M.Si menyarankan cara mengenalkan jamu pada anak untuk pertama kali dengan cara mencampurkannya dengan makanan.

Kapan Anak Bisa Dikenalkan Kecipir dan Konkor?

Seorang dokter lulusan fakultas kedokteran mengatakan, “Misalnya saat kita memasak makanan pendamping, kita bisa memberikan kunyit. Atau kita bisa memberikan kankur, temu kunchi. Tapi tentu saja takarannya kecil, seperenam belas sendok teh sampai seperdelapan teh. sendok.” Universitas Indonesia kepada JurnalPagi, Jumat.

Obat-obatan herbal hanya dapat diperkenalkan kepada anak usia enam bulan ke atas ketika mereka mulai menggunakan makanan pendamping ASI atau makanan padat. Jenis tanaman yang diperkenalkan satu per satu. Jika ramuan tertentu aman, dapat dilanjutkan sampai anak lebih besar.

Ia mengatakan: Beberapa waktu lalu, karena adanya kasus gagal ginjal pada anak, ia menyarankan ramuan susu kunyit untuk anak usia enam bulan sampai satu tahun. Dalam ramuan ini, bubuk kunyit kering ditambahkan ke ASI atau susu formula. Menurut Tanya, kunyit bubuk relatif aman untuk anak usia enam bulan hingga satu tahun bahkan lebih.

Kemudian ketika anak mencapai usia satu tahun, ia dapat dikenalkan dengan lebih banyak tanaman atau rempah yang berbeda seperti kelor, pegagan, pare, kecipir dan madu. Selain itu, konkoor juga bisa diperkenalkan terutama sebagai bumbu masakan.

“Jadi kalau umurnya masih 6 bulan, baru dipakai sebagai bumbu pelengkap makanan. Tapi kalau umurnya sudah lebih dari setahun, bisa diberikan ramuan yang berbeda,” saran Tanya.

Ia mengingatkan, anak di bawah enam bulan hanya boleh mendapat ASI eksklusif atau jika tidak bisa diberikan ASI secara eksklusif, sebaiknya hanya diberi susu formula karena sistem pencernaan dan imunnya belum sempurna.

Dokter: Daun kecipir mentah sedikit beracun

PDPOTJI merekomendasikan BPOM mewajibkan industri meninjau produk sendiri

Unja dan Undip berdayakan suku Anak Dalam dengan jamu herbal.

Koresponden: Lia Vanadriani Santosa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *