TP-PKK Ambon inisiasi sekolah kampanye minum tablet tambah darah

Kampanye Aksi Bergizi Minum Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri di Kota Ambon

Ambon (JurnalPagi) – Tim Penggerak (TP) PKK dan Dinas Kesehatan Kota Ambon berkolaborasi untuk menginisiasi kampanye aksi bergizi minum tablet tambah darah (TTD) di seluruh SMP dan SMA di Kota Ambon. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan gizi remaja putri dan mencegah anemia yang dapat berdampak pada stunting.

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, termasuk remaja putri. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Hal ini membuat kampanye minum TTD menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan anemia dan stunting.

Pada tahun 2022, di Kota Ambon, sebanyak 19.649 remaja putri telah mengonsumsi TTD, mencakup 53,4 persen dari total jumlah remaja putri. Hingga September 2023, jumlah remaja putri yang mengonsumsi TTD meningkat menjadi 65,05 persen dari total 19.956 remaja putri yang diskrining.

Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan, masih terdapat tingkat kepatuhan yang belum optimal dalam mengonsumsi TTD. Tingginya kasus anemia pada remaja putri dan ibu hamil di Kota Ambon berkaitan erat dengan rendahnya kepatuhan dalam mengonsumsi TTD. Oleh karena itu, dukungan dari seluruh sekolah sangat diperlukan untuk mengajak remaja putri dalam mendukung kampanye ini demi masa depan generasi bangsa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, menjelaskan bahwa sekitar 50 persen remaja putri di Kota Ambon menderita anemia atau kurang darah karena kurang mengonsumsi makanan bergizi. Salah satu penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi makanan bergizi dan kaya zat besi, terutama sayuran hijau. Remaja putri umumnya lebih suka makanan cepat saji dan kurang istirahat.

Dalam rangka mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Kota Ambon telah memprogramkan pembagian obat langsung ke seluruh remaja putri di sekolah. Remaja putri akan diberikan tablet tambah darah yang harus diminum satu kali seminggu setelah upacara di sekolah. Langkah ini diambil untuk memastikan kepatuhan konsumsi TTD oleh remaja putri.

Kampanye aksi bergizi minum tablet tambah darah merupakan langkah nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Ambon. Selain itu, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan asupan gizi yang baik, terutama bagi anak-anak. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan masalah anemia dapat teratasi dan generasi bangsa memiliki masa depan yang lebih baik.

Sumber:
– Ambon (JurnalPagi). “Tim PKK dan Dinkes Ambon ajak remaja putri minum tablet tambah darah.” JurnalPagi News. Diakses pada 22 Oktober 2023 dari https://www.antaranews.com/berita/3205614/tim-pkk-dan-dinkes-ambon-ajak-remaja-putri-minum-tablet-tambah-darah
Tim Penggerak (TP) PKK dan Dinas Kesehatan Kota Ambon bekerja sama untuk melaksanakan Kampanye Aksi Bergizi Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang ditujukan khusus bagi remaja putri. Penjabat Ketua TP-PKK Lisa Wattimena menjelaskan bahwa kampanye ini akan dilakukan di seluruh SMP dan SMA di Kota Ambon.

Tujuan dari kampanye minum TTD ini adalah untuk meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia yang dapat berdampak pada stunting. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, termasuk remaja.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa sekitar 26,8 persen anak usia 5-14 tahun dan 32 persen usia 15-24 tahun mengalami anemia. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Di Kota Ambon sendiri, pada tahun 2022 sebanyak 19.649 remaja putri mengonsumsi TTD, atau sekitar 53,4 persen dari jumlah keseluruhan.

Hingga September 2023, jumlah remaja putri yang telah diskrining mencapai 19.956 orang, dengan persentase konsumsi TTD sebesar 65,05 persen. Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan, masih terdapat tingkat kasus anemia yang tinggi terutama pada remaja putri dan ibu hamil.

Lisa Wattimena berharap seluruh sekolah dapat mendukung kampanye ini untuk memastikan masa depan generasi bangsa yang lebih sehat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, menambahkan bahwa sekitar 50 persen remaja putri di Kota Ambon mengalami anemia akibat kurangnya konsumsi makanan bergizi, terutama sayuran hijau. Remaja putri cenderung lebih memilih makanan cepat saji dan kurang istirahat.

Dalam rangka meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD, Dinkes Ambon telah memprogramkan pembagian obat langsung ke seluruh remaja putri di sekolah. Mereka diminta untuk minum obat tersebut satu kali seminggu setelah upacara di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mengonsumsi TTD.

Kampanye ini diharapkan dapat memberikan dukungan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Ambon. Penting bagi semua pihak untuk memperhatikan asupan gizi yang baik bagi anak-anak demi mencegah anemia dan masalah kesehatan lainnya.