Jakarta (JurnalPagi) –
Para ahli mengatakan paparan asap dari kebakaran sepuluh kali lebih berbahaya daripada asap dari kegiatan pembakaran lainnya dan kemungkinan akan mempengaruhi kesehatan masyarakat terlepas dari kerentanan mereka.
Paparan asap api, meski dalam waktu singkat, dapat menyebabkan gejala seperti mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru terbakar, serta meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
“Materi partikulat dalam kabut ini penting karena merangsang bronkiolus, tabung kecil yang masuk ke paru-paru Anda dan terhubung ke alveoli, kantung yang memungkinkan Anda bernapas,” kata rheumatologist. Bob Lahita
Agar tetap aman, pertama-tama pastikan Anda memeriksa atau check-in secara teratur untuk peringatan kualitas udara melalui aplikasi yang sudah ada di perangkat Anda. situs web terkait Kedua, Anda harus membatasi aktivitas di luar ruangan dan tetap berada di dalam ruangan sambil menutup pintu dan jendela.
Ketiga, hindari aktivitas di luar ruangan seperti olahraga, meskipun Anda tidak tengkurap, karena dapat menyebabkan peradangan dan gejala seperti sakit kepala dan kelelahan. Jika Anda harus keluar rumah, masker N95 disarankan karena dapat mengurangi paparan asap.
Keempat, waspadai gejala pada orang yang rentan, seperti yang mengalami gangguan pernapasan atau asma, dan cari bantuan jika kondisinya memburuk. Selalu sediakan inhaler dan obat-obatan untuk mereka yang memiliki masalah pernapasan.
Terakhir, gunakan filter udara di dalam ruangan. Pembersih udara dalam ruangan dapat membantu mengurangi jumlah polutan, termasuk partikel halus asap api. Gunakan setiap kali tingkat kualitas udara “tidak sehat” atau ketika asap datang dari dalam rumah Anda.
Penerjemah: Fitrah Asy’ari
Editor: Satyagraha