Tamu guru tua itu memasuki kota Palo

Semangat untuk Old Master Haul semakin dalam

Palu (JurnalPagi) – Para tamu dari berbagai penjuru tanah air telah tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah untuk mengikuti silaturahmi ke-55 pendiri Al-Khairat Habib Seyyed Adros bin Salim Al-Jofari (seorang guru tua) yang akan akan diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2023 pukul 3. . Al-Khairat Sis Al-Jofari St.

Habib Hassan al-Habsi, ketua Komite Transportasi Guru Tua ke-55, mengatakan pada Sabtu malam di Al-Khairat Palou: “Ya, para tamu transportasi akan tiba di kota Palou.”

Habib Hasan mengatakan Haul Guru Tua tahun ini diharapkan lebih ramai dari tiga tahun sebelumnya karena tidak ada lagi pentas. Menentukan jarak dari orang lain dalam masyarakat (jaga jarak) karena pandemi COVID-19.

Hassan al-Habsi berkata: “Beberapa tahun terakhir telah dibatasi karena epidemi covid. Hal ini tentunya akan memperdalam kerinduan akan meja lama Guru, sehingga semangat umat Islam untuk hadir semakin meningkat karena tidak ada lagi pandemi covid.”

Dia menyatakan bahwa panitia ini memperkirakan sekitar 100.000 umat Islam dari berbagai penjuru negeri dan luar negeri akan berpartisipasi dalam gerakan Guru Tua ke-55.

Rektor UIN: Haul Guru Tua harus masuk kalender pariwisata provinsi

Selain itu, panitia juga mengundang pejabat negara di Jakarta serta pejabat daerah se-Sulawesi Tengah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, ujarnya.

Ia berkata: “Termasuk seluruh Komda al-Khirat dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.”

Sebelum puncak peringatan guru tua pada 3 Mei 2023, Festival Rawda akan digelar pada 30 April hingga 3 Mei 2023 di Jalan Sis Al-Jofari, Kota Palou.

Habib Idros bin Salim al-Jufari atau dikenal sebagai guru tua adalah salah satu ulama Islam di Sulawesi Tengah dan juga salah satu perintis pendidikan Islam di Indonesia bagian timur.

Sekolah Al-Khairat secara resmi dibuka pada 14 Muharram 1349 H atau 30 Juni 1930. Acara pembukaan dihadiri oleh perwakilan pemerintah Belanda, Raja Palo Jangula, tokoh agama, tokoh masyarakat Palo dan masyarakat sekitar. Perjuangan Al Khairat dimulai pada tahun 1928.

Kamen Perkraf: Festival Raode memberikan nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian

Sejarah mencatat antusiasme masyarakat Lembah Dere Palo akan pentingnya pendidikan agama. Al-Khairat kemudian menjadi cahaya terang dan bersinar yang menyinari penduduk kota Palo dan sekitarnya, menghancurkan kepercayaan tradisional dinamisme (gnostik) dan animisme.

Hari demi hari berlalu dan nama Al-Khairat menyebar dengan cepat. Sekolah Al-Khairat tidak mampu menampung semua siswa sejak didirikan enam bulan lalu, sehingga guru tua itu akhirnya membangun kelas yang mampu menampung 200 siswa dari kantongnya sendiri.

Selama kampanyenya, Guru Tua berhasil membangun 420 sekolah di seluruh Indonesia Timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semua adalah saksi sejati dakwahnya yang tak kenal lelah yang kini telah menjangkau lebih dari 1700 sekolah.

Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan dari SD hingga SMA yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di wilayah timur. Selain itu, Al-Khairat juga memiliki perguruan tinggi bernama Universitas Al-Khairat di kota Palu.

Profesor: Al-Khairat memiliki kontribusi besar dalam membangun tenaga kerja
Anggota DPR bantu perjuangan guru veteran jadi pahlawan nasional

Warga menjual poster guru tua di tahun ke-54 Yayasan Guru Tua Al-Khairat di Palo, Sabtu (14/5/2022). JurnalPagi/Mohammad Hamzah

Pengkhotbah: Mohammad Hajiji
Editor: Budi Santoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *