Stadion Dipta perketat pemeriksaan cegah keributan oknum suporter tamu

Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, sedang berusaha untuk memperketat pemeriksaan penonton demi mencegah terjadinya keributan oleh oknum suporter tim tertentu. Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta, I Ketut Suantika, mengungkapkan harapannya agar suporter Indonesia semakin dewasa dan mengikuti aturan yang ada.

Aturan yang dimaksud adalah larangan bagi suporter tamu untuk menyaksikan pertandingan tandang secara langsung. Hal ini sesuai dengan pasal 51 angka 6 Regulasi Liga 1 Indonesia 2023/2024 yang menyebutkan bahwa suporter klub tamu tidak diizinkan hadir dalam pertandingan sepak bola nasional, termasuk kompetisi.

Regulasi ini diterbitkan sebagai upaya untuk menghindari terulangnya tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022, yang menewaskan 135 orang. I Ketut Suantika berharap bahwa suporter akan lebih tertib dalam mengikuti aturan tersebut. Jika memang belum diizinkan untuk bertandang, sebaiknya suporter tidak hadir dalam pertandingan di mana pun.

Insiden keributan oknum suporter tim tamu terjadi saat laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia antara Bali United dan Persebaya Surabaya pada Jumat (20/10) lalu. Suantika menyebutkan bahwa oknum suporter tersebut memaksa masuk ke stadion dan merusak pagar di luar Stadion Dipta. Hal ini menjadi kewenangan kepolisian untuk menindaklanjuti.

Panitia pelaksana Persebaya telah berkomunikasi dengan panitia Bali United untuk bertanggung jawab dalam perbaikan pagar yang rusak. Saat ini, dua oknum suporter telah ditahan oleh pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.

Meskipun terjadi insiden tersebut, Bali United berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 melawan Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia. Pada putaran ke-17, Bali United akan menjamu Persita Tangerang pada Senin (30/10).

Dalam konteks ini, Bali United juga menegaskan pentingnya suporter untuk mematuhi aturan AFC. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam dan di sekitar stadion.

Artikel ini disusun oleh Dewa Ketut Sudiarta Wiguna, dan diedit oleh Junaydi Suswanto. Artikel ini merupakan hak cipta JurnalPagi 2023.

Bali United kumpulkan suporter jaring masukan dan kritikan
Bali United tekankan pentingnya suporter patuhi aturan AFC
Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Stadion Kapten I Wayan Dipta di Kabupaten Gianyar, Bali, sedang berupaya memperketat pemeriksaan penonton untuk mencegah terjadinya keributan oleh oknum suporter tim tertentu. Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta, I Ketut Suantika, berharap agar suporter Indonesia semakin dewasa dan tidak terulangnya keributan di masa mendatang.

Ia juga mengajak suporter tamu untuk mematuhi aturan yang tidak memperbolehkan mereka menyaksikan secara langsung pertandingan tandang. Aturan ini tertuang dalam pasal 51 angka 6 Regulasi Liga 1 Indonesia 2023/2024 yang menyebutkan bahwa seluruh pertandingan sepak bola nasional, termasuk kompetisi, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu. Regulasi ini diterbitkan sebagai langkah untuk menghindari terulangnya tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta berharap agar suporter lebih tertib dalam mengikuti aturan. Jika memang belum diizinkan untuk bertandang, suporter diminta untuk tidak menghadiri pertandingan di mana pun. Hal ini sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi keributan di stadion.

Sebelumnya, saat laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia antara Bali United melawan Persebaya Surabaya, terjadi insiden keributan yang melibatkan oknum suporter tim tamu. Beberapa oknum suporter memaksa masuk stadion dan merusak pagar di luar Stadion Dipta sepanjang sekitar 2,5 meter. Lokasi tersebut berada di luar area stadion dan menjadi kewenangan kepolisian.

Panitia pelaksana Persebaya telah menghubungi LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta dan akan bertanggung jawab atas perbaikan pagar yang rusak. Saat kejadian, petugas segera meredam keributan dan menemukan barang bukti berupa senjata tajam seperti pisau sangkur dan beberapa atribut tim tamu. Oknum suporter yang terlibat dalam keributan tersebut diduga merupakan suporter liar, dalam keadaan mabuk, dan dua di antaranya ditahan oleh pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

Pada laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia, Bali United berhasil meraih kemenangan 3-1 melawan Persebaya Surabaya. Selanjutnya, dalam putaran ke-17 kompetisi Liga 1 Indonesia, Bali United dijadwalkan akan menjamu Persita Tangerang pada tanggal 30 Oktober.

Bali United juga menekankan pentingnya bagi suporter untuk patuh terhadap aturan AFC (Asian Football Confederation). Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam pertandingan sepak bola di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh Dewa Ketut Sudiarta Wiguna dan diedit oleh Junaydi Suswanto. Artikel ini merupakan hak cipta JurnalPagi 2023.