Skin Cycling Temukan tren perawatan kulit malam hari yang anti kusam dan kulit sehat alami.

Liputan6.com, Yogyakarta – Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial mengenai tren rutinitas perawatan kulit malam hari yang dianggap bisa membuat kulit lebih sehat. Istilah ini, yang kemudian disebut siklus kulit, pertama kali dicetuskan oleh seorang dokter kulit New York, Dr. Whitney Boe

Ide skin cycling di masa pandemi ini berawal dari rutinitas olahraga yang ia silih berganti setiap hari. Misalnya, ia melakukan yoga di hari pertama, lalu bergantian dengan lari di hari kedua.

dokter. Bowe merasa bahwa ini memiliki lebih banyak manfaat kesehatan daripada melakukan satu jenis olahraga sehari. Seperti olahraga yang menyehatkan tubuh, ia menerapkan teknik ini pada rutinitas perawatan kulit malam hari.

Dia juga menyadari pentingnya pergantian produk perawatan kulit dalam rutinitas perawatan kulitnya. Selain itu, jika produk yang digunakan mengandung bahan aktif yang tidak bisa digunakan secara bersamaan.

Dari latar belakang inilah proses rotasi kulit lahir. Meskipun rutinitas perawatan kulit biasanya dilakukan pada pagi dan malam hari, namun cara ini lebih baik diterapkan pada rutinitas perawatan kulit malam hari.

Misalnya, jika Anda menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung AHA/BHA (exfoliator) dan retinol, sebaiknya Anda tidak menggunakan kedua bahan tersebut secara bersamaan. Namun, Anda bisa membagi jadwal pemakaian dua produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif tersebut dengan menggunakan teknik siklus kulit.

Misalnya di hari pertama kamu bisa menggunakan skin care dengan kandungan AHA/BHA untuk exfoliate. Kemudian, kamu bisa menggunakan skin care dengan kandungan retinol di hari kedua.

Selain itu, hari ketiga dan keempat merupakan waktu yang tepat untuk mengistirahatkan kulit. Saat Anda mengistirahatkan kulit, gunakan hanya perawatan kulit dasar seperti toner dan pelembab dan hindari bahan aktif lainnya.

Siklus kulit dapat mencegah iritasi atau pengelupasan yang berlebihan. Selain itu, teknik ini juga dapat memulihkan kulit setelah penggunaan bahan aktif pada produk perawatan kulit.

Cara ini cukup efisien, terutama untuk jenis kulit sensitif yang mudah “teriritasi”. Mengistirahatkan kulit selama dua hari atau lebih membantu mempersiapkan kondisi kulit saat kembali menggunakan perawatan kulit dengan bahan aktif lainnya.

Siklus kulit adalah diet empat hari atau rejimen empat hari. Selama 4 hari ini, disarankan untuk bergantian menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan aktif yang berbeda dan biarkan kulit beristirahat selama beberapa hari.

(Resla Aknita Chak)

Apa bahaya dari perawatan kulit palsu? Yuk, simak videonya di atas!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *