Jakarta (JurnalPagi) – Sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Pembiayaan Transisi Energi Energy Transition Partnership (JETP) yang telah disepakati para pemimpin negara pada KTT G20 di Bali tahun 2022, telah dibentuk Sekretariat Tim Kerja JETP yang siap. Mengerjakan realisasi anggaran transfer tenaga kerja.
Arefin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan: Output enam bulan ke depan yang akan diperoleh sekretariat adalah merampungkan roadmap pensiun dini PLTU Batubara, menggalang investasi dan mendukung mekanisme pembiayaan. Program Investasi Komprehensif (CIP).
Sekretariat JETP telah berdiri dan resmi berkantor di Kementerian ESDM, tempat ini akan menjadi pusat informasi, perencanaan dan koordinasi, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek JETP sesuai pesanan Kementerian Energi. Arefin Wazir mengatakan dalam pertemuan dengan delegasi IPG JETP hari ini Kamis: tim pasukan khusus.
Menurut Arifin, dengan dibentuknya Sekretariat JETP sebagai lapisan koordinasi kelompok kerja dan tim pelaksana teknis diharapkan dapat memberikan dampak yang menguntungkan dalam mendukung pencapaian tujuan JETP.
Tugas pertama tim gugus tugas adalah membentuk kelompok kerja untuk mempercepat program transisi energi JETP, yaitu sistem pembangkitan, pembiayaan, dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan, rantai suplai dan produksi, serta transisi energi berkeadilan sosial.” Arifin.
Selain itu, Dadan Kodiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) mengatakan, Sekretariat JETP akan berfungsi mulai Jumat (17/2) dan menjalankan tugas dan programnya termasuk pengembangan energi. masa pensiun. pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, dan program peningkatan efisiensi energi, serta pengembangan industri pendukung EBT.
Beberapa kegiatan yang nantinya akan menjadi kegiatan inti JETP, yang pertama tentu saja pengembangan energi bersih khususnya energi terbarukan. Kedua, mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara, dan ketiga, program untuk membantu meningkatkan efisiensi energi. Hal itu tertuang dalam pernyataan bersama, termasuk pengembangan industri pendukung EBT di Indonesia, sehingga dibangun di sini tidak hanya dari sisi pembangkit, tetapi juga dari sisi industri.”
Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan AS Alexia LaTorte juga menyampaikan bahwa Sekretariat JETP akan mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan JETP, termasuk kebijakan komprehensif dan rencana investasi yang mencerminkan tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca. Dan yang terpenting, dukungan masyarakat.
“Makanya kami katakan ‘just energy transition’, sebuah transisi energi yang adil yang mempertimbangkan kehidupan dan penghidupan orang-orang yang terkena dampak di setiap langkah perjalanan transisi energi, sehingga tidak ada yang tertinggal,” kata Alexia.
Koresponden: PR Wire
Editor: PRWire