Karya Luhur Budaya Asli Jawa Timur Mampu Menembus Batas-Batas Wilayah dan Zaman
Karya seni dan budaya memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menyatukan orang-orang dari berbagai negara dan budaya. Salah satu contohnya adalah cerita Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji yang mampu menyatukan budaya dari negara-negara ASEAN. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan bahwa cerita Panji memiliki kemampuan untuk menyatukan dua hati seperti halnya cerita Rama dan Sinta. Cerita Panji tidak hanya menjadi kekayaan kultural Jawa Timur, tetapi juga mampu menembus batas-batas wilayah dan zaman, serta terus berkembang di berbagai negara di Asia Tenggara.
Menurut Adhy Karyono, cerita Panji tidak hanya terwujud dalam bentuk karya sastra, tetapi juga berkembang dalam berbagai ekspresi budaya seperti kesenian wayang beber di Pacitan, wayang topeng di Malang, wayang thengul Bojonegoro, dan wayang klitik di Kediri. Hal ini membuktikan bahwa cerita Panji memiliki pengaruh yang kuat dalam berbagai aspek budaya di Jawa Timur.
ASEAN Panji Festival merupakan ajang kolaborasi seni dan budaya dari 9 negara ASEAN, termasuk Indonesia. Festival ini menjadi wadah untuk memperlihatkan kekayaan budaya dan kemanusiaan ASEAN melalui cerita Panji. Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menyatakan bahwa cerita Panji merupakan representasi nilai-nilai kemanusiaan yang hidup di masyarakat ASEAN.
Dalam festival ini, para delegasi dari negara-negara ASEAN dapat menyaksikan ragam kesenian tradisional yang terinspirasi oleh cerita Panji. Selain itu, festival ini juga menjadi alat diplomasi budaya negara ASEAN dalam memperkokoh hubungan antarbangsa.
Dengan keberhasilannya dalam menyatukan budaya dan masyarakat di Asia Tenggara, cerita Panji menjadi bukti bahwa karya luhur budaya asli Jawa Timur mampu menembus batas-batas wilayah dan zaman. Keberagaman budaya Jawa Timur yang diwujudkan dalam cerita Panji terus berkembang dan diterima dengan baik di berbagai negara di ASEAN.
Sebagai warga Jawa Timur, kita patut bangga dengan warisan budaya yang dimiliki dan terus berupaya untuk melestarikannya. Dengan adanya festival-festival seperti ASEAN Panji Festival, kita dapat mempromosikan kekayaan budaya Jawa Timur kepada dunia dan menjadikannya sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Indonesia.
Sumber:
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono mengatakan jika cerita Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji mampu menyatukan budaya dari negara-negara ASEAN.
“Ini sama dengan Rama dan Sinta tetapi ceritanya bermacam-macam tetapi untuk menyatukan dua hati,” katanya saat kegiatan ASEAN Panji Festival yang digelar di Taman Candra Wilwatikta di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (22/10) malam.
Ia mengatakan, meskipun berasal dari negara yang berbeda bangsa yang berbeda namun semua dipersatukan oleh cerita Panji sebagai keberagaman di Asia Tenggara.
“Ini merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan serta berikan bukti bahwa karya luhur budaya asli Jawa Timur mampu menembus batas-batas wilayah dan zaman sehingga dapat diterima dan terus berkembang di berbagai negara di Asia Tenggara hingga saat ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, cerita Panji tidak hanya sebatas karya sastra representasi cerita di Jawa Timur juga berkembang di dalam berbagai ragam ekspresi budaya baik budaya benda maupun budaya lainnya.
Selain itu, kata dia, cerita Panji yang juga menjadi inspirasi dalam berbagai ragam kesenian tradisional yang berkembang di Jawa Timur antara lain terdapat dalam kesenian wayang beber Pacitan, Wayang Topeng di Malang, Wayang Thengul Bojonegoro atau juga Wayang Klitik di Kediri.
“Kami mengucapkan selamat datang para delegasi di tanah kelahiran cerita Panji,” ujarnya.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti mengatakan cerita Panji ini memang satu kebudayaan budaya pencapaian peradaban bangsa yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan ASEAN sebagai representasi nilai-nilai yang hidup di masyarakat.
“ASEAN Panji Festival merupakan penampilan kolaborasi dari 9 negara ASEAN, di antaranya Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam,” ujarnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Cerita Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji, karya budaya asli Jawa Timur, memiliki kekuatan untuk menyatukan budaya dari negara-negara ASEAN. Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono, menyatakan bahwa cerita ini dapat diibaratkan dengan cerita Rama dan Sinta yang mampu menyatukan dua hati. Meskipun berasal dari negara dan bangsa yang berbeda, cerita Panji mampu menyatukan keberagaman di Asia Tenggara.
Adhy juga mengungkapkan bahwa cerita Panji bukan hanya sekadar karya sastra, namun juga berkembang dalam berbagai ekspresi budaya seperti kesenian wayang beber Pacitan, Wayang Topeng di Malang, Wayang Thengul Bojonegoro, dan Wayang Klitik di Kediri. Hal ini menunjukkan bahwa karya budaya asli Jawa Timur memiliki kemampuan untuk menembus batas wilayah dan zaman, serta diterima dan berkembang di berbagai negara di Asia Tenggara.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menyatakan bahwa cerita Panji merupakan representasi nilai-nilai kemanusiaan ASEAN yang hidup di masyarakat. ASEAN Panji Festival merupakan penampilan kolaborasi dari 9 negara ASEAN, termasuk Indonesia, yang bertujuan untuk memperlihatkan kekayaan budaya Panji kepada dunia.
Dalam festival ini, delegasi dari negara-negara ASEAN seperti Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam, datang ke Jawa Timur untuk mengenal lebih dekat cerita Panji. Festival ini juga menjadi alat diplomasi budaya negara ASEAN dalam memperkuat hubungan antarnegara dan menjaga keberagaman budaya di Asia Tenggara.
Dengan adanya ASEAN Panji Festival, diharapkan cerita Panji dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi perkembangan budaya di Jawa Timur dan negara-negara ASEAN lainnya. Selamat datang para delegasi di tanah kelahiran cerita Panji, Jawa Timur.