RKS Pelni Denpasar dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah antara lain mesin pencacah sampah organik dan alat press sampah.
Denpasar (JurnalPagi) – Program Rumah Pengelolaan Sampah (RKS) PT Persero Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) di Kota Denpasar, Bali, mengolah sampah menjadi berbagai jenis barang yang memiliki nilai ekonomis.
Anik Hedayati, Direktur Urusan Keuangan dan Manajemen Risiko Pelni di Daerah mengatakan: Kami berharap RKS Pelni Denpasar dapat memberikan lingkungan yang sehat, nyaman dan bersih serta dapat mewujudkan kemandirian masyarakat dengan mengolah sampah menjadi barang yang bernilai. Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Suvong. Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, masyarakat bantuan RKS Pelni Denpasar dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk memproduksi barang-barang yang dapat dijual seperti produk kompos dan pelet pakan unggas.
Selain itu, masyarakat juga dapat menanam tanaman sayuran dengan media kultur kompos dari olahan sampah dan berbagai kerajinan tangan seperti pot bunga dari kain bekas dan tas yang menggunakan bahan plastik bekas.
“Untuk itu Pleni Denpasar R. Pers Tempat sampah dan becak untuk pengumpulan sampah.
Bapanas tawarkan dua rekomendasi atas tiga persoalan yang dihadapi PT Pelni
Kemenhub Rilis Angkutan Tol Laut Pertama 2023 di Surabaya
Anik Hedayati menjelaskan, RKS hadir di Bali melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini merupakan upaya komprehensif untuk mewujudkan program TJSL yang memiliki nilai tambah untuk mendukung keberhasilan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurutnya, program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Ditambahkannya: Dalam seluruh kegiatan operasional, kami berkomitmen untuk turut serta mendukung pembangunan berkelanjutan, yang kami wujudkan melalui program CSR seperti rumah pengelolaan sampah ini.
Ditambahkannya, perseroan sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa pelayaran, saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang di 1058 trayek dan mengunjungi 76 pelabuhan.
Dari jumlah tersebut, empat kapal penumpang milik Pelni dijadwalkan sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, yakni KM Tilongkabila, KM Awu, KM Binaiya, dan KM Leuser.
Anik menuturkan, “Rata-rata sampah yang dihasilkan kapal Pelni dalam satu hari sebanyak 2,5 ton. Dalam sebulan, RKS Pelni Denpasar dapat mengurangi sampah sebanyak 75 ton per bulan, baik sampah kapal Pelni maupun sampah rumah tangga.”
Kota Denpasar dipilih sebagai kota keempat program RKS karena merupakan penghasil sampah terbesar kedelapan di Indonesia dengan menghasilkan 915,5 ribu ton sampah selama tahun 2021, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali.
Ia menyimpulkan, “Diharapkan kehadiran perusahaan publik melalui program RKS dapat mengurangi jumlah sampah TPA di Bali dan menjadikan Bali lebih bersih dan sehat.”
Pelini: Produksi Sea Duty Cargo 2022 Lampaui Target
Pelini Ungkap Upaya Atasi Keterlambatan Kapal di Cuaca Buruk
Koresponden: Youssef Nofal Fekri
Editor: AgusSalim