Ruas jalan di Rangkasbitung terendam hingga kedalaman 60 cm

Setelah hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terendam hingga kedalaman 60 cm dan beberapa pohon tumbang di kawasan Warunggunung.

Labak (JurnalPagi) –

Sejumlah ruas jalan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tergenang air hingga setinggi 60 cm dan beberapa pohon tumbang di Kecamatan Warunggunung setelah hujan deras disertai petir dan angin kencang.

“Kami terpaksa mendorong sepeda motor saat melintasi Jalan Siliwangi dengan ketinggian air mencapai 60 cm,” kata Molyadi (35), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu.

Jalan di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak tergenang air akibat tidak berfungsinya drainase atau saluran air.

Saat ini kondisi drainase sangat buruk sehingga saluran air becek dan perlu dinormalisasi.

Karena jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang selama tiga jam, akan terjadi banjir.

Molyadi mengatakan: Kami berharap pemerintah daerah segera membenahi dan menormalkan drainase agar tidak kebanjiran.

Senada dengan itu, Rapyudin (40), yang juga seorang pengendara sepeda motor, mengaku terendam banjir setinggi 70 cm saat melintasi Jalan Sonan Giri, depan Kadim 0603 Lebak.

Banjir juga merendam Jalan Siliwangi, Malangnga, Sunan Bonang, Simsir, Sunan Kalijaga, BTN Kemenag.

Banyak pengendara sepeda motor yang mengalami kerusakan akibat bagian sepeda motornya terkena air sehingga harus dipindahkan ke tempat yang bebas banjir.

Dia berkata: Setelah memperbaiki busi sepeda motor, kita dapat menghidupkan kembali mesinnya.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Fabi Rizki Pratama mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah ruas jalan di Rangkasbitung disebabkan tidak berfungsinya infrastruktur drainase akibat tumpukan sampah. Sehingga aliran air terhambat.

Namun, jalan itu banjir sesaat dan dengan cepat mundur lagi.

Dia berkata: Kami telah melaporkan bagian jalan yang tergenang air untuk dilaporkan ke pemerintah daerah.

Pengkhotbah: Monsieur Suriana
Editor: Muhammad Yusuf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *