Rancangan SNI aksara Kawi dan Pegon sudah diserahkan ke BSN

Pegon Script masih bisa eksis di ranah digital

Jakarta (JurnalPagi) – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) telah menyerahkan rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dengan aksara Kawi dan Pegon ke Badan Standar Nasional (BSN).

Font dan keyboard SNI untuk skrip Kawi dan Pegon telah membuka peluang untuk memperkenalkan dan menggunakan kembali karakter tersebut di dunia modern.

Saat ini proses perumusan SNI aksara Kawi dan Pegon sedang berjalan dan diharapkan selesai tahun depan, kata Myastria Yektiningtias, pakar analisis standar selaku koordinator kelompok materi pengembangan standar transportasi dan informatika BSN. menjadi Siaran pers, Senin

“Formula amendemen atau revisi SNI diharapkan selesai pada 2023,” kata Maya.

Rencananya akan dilakukan technical meeting kedua lagi dengan anggota Komisi Teknis (Komtek) 35-02 Komunikasi Digital pada 28 November mendatang.

Nantinya, naskah Pegon akan menjadi bahasan utama dalam technical meeting kedua ini, sedangkan naskah Kawi menjadi bahasan utama dalam technical meeting pertama pada 3 Oktober mendatang. Dalam hal ini, PANDI juga mengawasi proses tersebut.

Menanggapi isu tersebut, Elham Noorvanshah yang merupakan salah satu pendukung draf standar Kawi berpendapat bahwa masuknya font Kawi dalam Unicode dan standar nasional akan menciptakan peluang besar sehingga dapat digunakan di masa depan. . Tujuan penelitian.

Tentu saja dengan masuknya aksara Kawi ke dalam standar Unicode dan kini menjadi standar nasional Indonesia memberikan peluang yang lebih besar untuk memperkenalkan dan menggunakan kembali aksara ini di dunia modern, baik untuk pengembangan penelitian di bidang prasasti, maupun di bidang prasasti. bidang linguistik dan inspirasi, katanya: teknologi informasi.

Di sisi lain, Diaz Navaxara yang juga pembawa naskah naskah Pegun menilai apa yang saat ini diupayakan bisa menjadi perkembangan baru bagi penggunaan Pegun di kalangan keagamaan.

Aksara Pegon merupakan salah satu aksara Indonesia yang banyak digunakan dan masih digunakan sampai sekarang. Dengan menstandarkan font dan keyboard yang diberikan kepada BSN, diharapkan Aksara Pegon tetap eksis di ranah digital dan relevan dengan perkembangan teknologi sebagai penunjang kebutuhan pendidikan, keagamaan atau penulisan lainnya yang menggunakan Aksara Pegon.” ujar.

FGD SNI Langkah Awal Mendigitalkan Skrip Pegon

PANDI Sambut Kawi Script ke Unicode

PANDI serukan semua pihak tegakkan kedaulatan digital Indonesia

Koresponden: Sorianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *