Pada akhir pekan kemarin, waktu setempat, Ralph Lauren mengubah ballroom di Wall Street menjadi “Ralph’s Club”, memenuhi meja kabaret dengan para selebriti, dan menyewa Janelle Monae untuk membawakan medley hits dari Jazz Age.
Rupanya banyak bintang yang merindukan pagelaran busana karya Ralph Lauren. Sebut saja selebriti Julianne Moore, Diane Keaton, Jennifer Lopez, Gabrielle Union, Ariana DeBose, Laura Dern dan Amanda Seyfried yang tentu saja duduk di barisan depan.
Ralph Lauren tentu saja kembali ke panggung pagelaran busana dengan nuansa glamour.
Sang desainer membawa cita rasa pedesaan dan peternakan, membangun loteng mewah selayaknya mirip seniman kaya raya sebagai “runway”, lengkap dengan lampu gantung untuk romansa pedesaannya. Latar panggung ini rupanya terinspirasi dari rumah peristirahatan Ralph Lauren, di mana dia banyak menghabiskan waktu di sana bersama istri, anak-anak dan cucu-cucunya.
“Koleksi Musim Semi 2024 untuk wanita ini adalah tentang jenis romansa baru yang keren dan canggih,” ujar Ralph Lauren dalam keterangan yang dia unggah di laman media sosial Instagram.
“Ini tentang kebebasan menciptakan gaya pribadi melalui karya seni denim pudar dan motif bunga yang indah, kecanggihan modern dari ikon abadi yang ditata ulang dalam warna hitam dan emas, atau perpaduan eklektik antara warna-warna berani, kilau, dan detail buatan tangan yang mewah. Ini adalah kisah-kisah wanita yang saya desain busananya, yang individualitas dan semangat artistiknya merupakan kanvas untuk ekspresi dirinya,” kata dia menambahkan.
Musim ini, Ralph Lauren menemukan inspirasi dalam banyak media artisanal termasuk sulaman tangan, fabrikasi berlapis emas, payet dan manik-manik berkilauan, motif bunga, dan warna-warna berani yang menghidupkan koleksi musim semi kali ini.
Berbagai bingkai antik, tumpukan buku tua, serta lampu kristal menjadi pajangan yang diletakkan di berbagai sudut dan sisi ruang.
Lampu gantung yang berkilauan, kanvas yang dibalut bahan halus dengan indah, dan tekstur organik dari kayu reklamasi, plester, dan kain muslin halus memberi suasana musim semi yang romantis.
Model pertama tampil mengenakan kemeja khas Ralph Lauren berwarna biru dengan motif garis. Bordir bunga yang halus dengan sentuhan renda dan payet membuat kemeja itu tampak mewah, namun, tidak berlebihan.

Mengambil inspirasi dari gaya berpakaian yang berjiwa bebas, Ralph Lauren bermain dengan pola pakaian pria, madras yang dicetak di atas sutra, rajutan halus, dan macramé kulit.
Ralph Lauren juga mendedikasikan karya seni para perajin yang ahli dalam menata serta menumpuk berbagai jenis kain dengan siluet eklektik. Sebut saja denim, kulit, linen, dan sutra sebagai kanvas untuk lukisan tangan, penyepuhan, manik-manik, dan bordir yang rumit.


Ralph yang pada awal mulanya membangun bisnis fesyen dari desain dasi pria, kini dia menata ulang cetakan foulard atau syal tradisional pada kain sutra habotai.
Ralph Lauren menutup Runway Show Musim Semi 2024 dengan perpaduan denim bordir, warna hitam dan emas yang mencolok, serta perpaduan tekstur dan warna yang berani.

Untuk menambah glamor Art Deco, daun emas dilukis dengan tangan oleh seorang pengrajin untuk menciptakan detail yang tampak usang khas pedesaan namun tetap mencerminkan kemewahan.
Ralph Lauren luncurkan koleksi busana yang lebih santai
Ralph Lauren luncurkan “Earth Polo”, busana dari plastik bekas
Desainer selipkan tema proteksi di koleksi musim gugur Dior
Balenciaga minta maaf soal kontroversi kampanye iklannya
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023