Qatar akan umumkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel

Hamas and Israel Reach Ceasefire Agreement, Qatar to Announce

In a significant development, the Palestinian militant group Hamas has announced that Qatar will be responsible for announcing the ceasefire agreement between Hamas and Israel. Izzat al-Risheq, a member of Hamas’ political bureau, stated in an interview with Al Jazeera that it is now up to Qatar to declare the terms and conditions of the ceasefire. He further added that the details of the ceasefire will be announced in the coming hours.

Al-Risheq emphasized that once the agreement is announced, it will be deemed acceptable by Hamas and will reflect the demands of the Palestinian resistance. Prior to responding to the ceasefire proposal and its conditions, Hamas leader Ismail Haniyeh met with the leader of the Islamic Jihad group, Ziyad al-Nakhalah.

On Monday night, Israeli government media reported that Tel Aviv has given the green light for a prisoner exchange agreement and is awaiting a response from Hamas. According to official estimates from Israel, around 240 people have been held hostage by Hamas in Gaza since October 7, 2023, when Israel began bombing the besieged enclave in response to a sudden Hamas attack.

Hamas’ armed wing, the Al-Qassam Brigades, previously stated that they were holding around 200-250 individuals, including Israeli soldiers and civilians, but later announced that several hostages were killed in Israeli airstrikes on Gaza.

The involvement of Qatar in announcing the ceasefire agreement signifies its role as a mediator in the ongoing conflict. Qatar, along with Egypt, has been engaged in talks aimed at ending the violence in Gaza. The international community is closely monitoring these developments, hoping for a lasting resolution to the conflict and an end to the suffering of the Palestinian people.

Source: Anadolu

Translator: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Kelompok pejuang Hamas Palestina mengumumkan bahwa Qatar akan menjadi pihak yang mengumumkan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel. Anggota biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, menjelaskan bahwa rincian mengenai gencatan senjata akan diumumkan dalam beberapa jam mendatang.

Menurut al-Risheq, setelah perjanjian tersebut diumumkan, itu akan dapat diterima oleh Hamas dan akan mencerminkan tuntutan dari perlawanan Palestina. Sebelum menyampaikan tanggapan Hamas mengenai usulan gencatan senjata dan persyaratannya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin kelompok Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah.

Pada Senin malam, media pemerintah Israel melaporkan bahwa Tel Aviv memberi lampu hijau untuk penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan dan sedang menunggu tanggapan dari Hamas. Diperkirakan sekitar 240 orang telah disandera oleh Hamas di Gaza sejak Oktober 2023, ketika Israel mulai mengebom daerah yang terkepung tersebut setelah serangan mendadak Hamas.

Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, awalnya mengatakan mereka menahan sekitar 200-250 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil, tetapi kemudian mengumumkan bahwa sejumlah sandera tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Dalam pembicaraan terkait gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Qatar dan Mesir juga terlibat. Qatar dan Mesir telah menggelar pembicaraan untuk mengakhiri kekerasan di Gaza.

Sumber: Anadolu

Hamas kepada Qatar: Kami siap bebaskan 70 sandera
Qatar, Mesir gelar pembicaraan untuk akhiri kekerasan di Gaza

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023