PSSI Berkoordinasi dengan Asprov Jawa Timur dan Suporter Gresik United untuk Menjaga Kondusifitas Sepak Bola
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan koordinasi dengan PSSI Asosiasi Provinsi (asprov) Jawa Timur terkait kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik. PSSI dan asprov Jawa Timur berupaya untuk menjaga kondusifitas sepak bola di daerah tersebut.
Komite Ad Hoc PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan asprov Jawa Timur dan juga suporter yang berada di Jawa Timur untuk bersama-sama berkoordinasi dengan Gresik United dalam waktu dekat. Mereka berharap dapat bekerja sama dengan Polda Jawa Timur untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam sepak bola di Jawa Timur.
Kericuhan antara oknum suporter dan pihak keamanan terjadi setelah pertandingan antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik. PSSI berharap dapat membuat situasi lebih baik dengan koordinasi antara pihak kepolisian, suporter, dan pihak terkait lainnya.
Hingga saat ini, terdapat sepuluh anggota polisi dan tujuh suporter yang mengalami luka ringan akibat kericuhan tersebut. PSSI berharap insiden ini tidak akan terulang dan mengganggu jalannya kompetisi sepak bola di Jawa Timur.
Kericuhan dimulai ketika suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP untuk mengekspresikan kekecewaan mereka atas kekalahan tim. Namun, demo tersebut dihalangi oleh petugas keamanan dan situasi semakin memanas ketika oknum suporter melemparkan batu. Petugas keamanan kemudian merespons dengan tindakan tegas, sehingga ratusan suporter panik dan berlarian. Untuk mengendalikan situasi, pihak kepolisian terpaksa melepaskan tembakan gas air mata.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kondusifitas sepak bola, PSSI berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Sumber: JurnalPagi News
Penulis: Fajar Satriyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Pada artikel ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan kordinasi dengan PSSI Asosiasi Provinsi (asprov) Jawa Timur terkait kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik. Dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin dini hari, Komite Ad HOC PSSI Arya Sinulingga mengatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan asprov Jawa Timur dan suporter yang berada di Jawa Timur untuk bersama-sama berkoordinasi dengan Gresik United dalam waktu dekat. Mereka juga akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur untuk menciptakan kondisi yang kondusif.
Sebelumnya, terjadi bentrokan antara sejumlah oknum suporter dan pihak keamanan setelah pertandingan antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, pada Minggu sore. Arya menyatakan bahwa mereka telah meminta koordinasi kepada pihak terkait untuk segera menciptakan situasi yang lebih baik dengan melibatkan kepolisian dan suporter untuk mendukung kondisi sepak bola di Jawa Timur.
Hingga saat ini, terdapat sepuluh anggota polisi dan tujuh suporter yang mengalami luka ringan akibat kericuhan tersebut. Kerusuhan dimulai saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP untuk menyuarakan kekecewaan mereka atas kekalahan tim. Namun, demo tersebut dihalangi oleh petugas keamanan dan situasi semakin memanas ketika oknum suporter melemparkan batu. Petugas yang terprovokasi kemudian merespons dengan tindakan tegas, menyebabkan ratusan suporter panik dan berlarian. Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata.
Artikel ini disusun oleh Fajar Satriyo dan diedit oleh Chandra Hamdani Noor.