Kericuhan Usai Laga Gresik United vs Deltras FC, 10 Anggota Polisi dan 7 Suporter Mengalami Luka Ringan
Pada Minggu (19/11) sore, terjadi kericuhan usai laga antara Gresik United dan Deltras FC dalam lanjutan Liga 2 Indonesia di luar Stadion Gelora Joko Samudro. Akibatnya, sebanyak 10 anggota kepolisian dan tujuh suporter mengalami luka ringan dan sedang dirawat di RS Petro Kimia Gresik.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Dirmanto, mengonfirmasi bahwa 10 personel dari petugas keamanan (Polri) tengah dirawat di RS Petro Kimia Gresik bersama tujuh warga sipil. Para korban juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Untuk yang mengalami luka ringan, Polri akan memberikan layanan rawat jalan home visit oleh tim dokter RS Bhayangkara. Hal ini dilakukan untuk memastikan para korban mendapatkan perawatan yang tepat dan mempercepat proses penyembuhan mereka.
Kericuhan tersebut terjadi setelah sejumlah oknum suporter bentrok dengan pihak keamanan. Aksi bentrok ini terjadi ketika suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP sebagai bentuk kekecewaan atas kekalahan tim. Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi semakin memanas ketika oknum suporter melemparkan batu.
Petugas keamanan yang terprovokasi kemudian merespons dengan tindakan tegas, yang membuat ratusan suporter panik dan berlarian. Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata.
Dalam laga tersebut, Gresik United harus mengakui keperkasaan Deltras FC setelah dikalahkan dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia di Stadion Gejos Gresik.
Kericuhan ini menunjukkan perlunya pengamanan yang lebih baik dalam pertandingan sepak bola. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pihak keamanan, klub sepak bola, dan suporter untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pertandingan.
Artikel ini disusun oleh Willi Irawan dan diedit oleh Chandra Hamdani Noor. Hak cipta dilindungi oleh JurnalPagi 2023.
Setidaknya 10 orang anggota polisi dan tujuh orang suporter mengalami luka ringan akibat kericuhan usai laga Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan Liga 2 Indonesia di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11) sore. Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengungkapkan bahwa ada 10 personel dari petugas keamanan (Polri) yang mengalami luka dan sedang dirawat di RS Petro Kimia Gresik bersama tujuh warga sipil.
Dirmanto menyebutkan bahwa para korban akan dilakukan pemeriksaan mendalam di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Bagi yang mengalami luka ringan, Polri akan memberikan layanan rawat jalan home visit oleh tim dokter RS Bhayangkara.
Kericuhan tersebut terjadi setelah laga antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik. Kabar mengenai kerusuhan tersebut tersebar melalui pesan WhatsApp (WA). Kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP untuk menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim. Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan, dan situasi semakin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.
Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas, yang membuat ratusan suporter panik dan berlarian. Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata.
Dalam laga tersebut, Gresik United harus mengakui keperkasaan Deltras FC setelah dikalahkan dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia di Stadion Gejos Gresik.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023