PLN EPI menargetkan Aceh Tamiang sumber biomassa energi terbarukan

Prospek Pengembangan Biomassa di Aceh Tamiang Menjanjikan

Aceh Tamiang, sebuah kabupaten di Provinsi Aceh, menjadi target PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dalam mengembangkan sumber energi biomassa terbarukan. Melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, PT PLN EPI bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam berbasis biomassa sebagai energi terbarukan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Direktur Biomassa PT PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menjelaskan bahwa kerja sama ini melibatkan tiga pihak utama, yaitu masyarakat, pemerintah daerah, dan industri. Lahan yang tersedia akan digunakan untuk menanam berbagai jenis pohon dan tanaman pertanian sebagai bahan baku biomassa, tanpa mengganggu lahan pangan yang sudah ada.

Selain itu, kerja sama ini juga akan melibatkan masyarakat setempat, seperti petani, peternak, dan pekebun, dalam proses produksi dan penanaman bibit biomassa. Hal ini akan memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Dalam hal pupuk, kerja sama ini akan menggunakan pupuk organik yang berasal dari pengolahan fly ash bottom ash (FABA). Pupuk organik ini diproduksi dengan memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, dan limbah lainnya. Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan, tetapi juga dalam pengelolaan limbah secara lebih efisien.

Biomassa dapat berasal dari berbagai jenis tanaman, seperti sekam, jerami padi, bonggol jagung, dan serbuk kayu. Bahan baku biomassa ini akan dicacah dan digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara di PLTU.

PT Palma Banna Mandiri, sebagai mitra penyuplai bahan bakar biomassa ke PLN EPI, melihat bahwa prospek pengembangan biomassa sangat menjanjikan. Selain dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, pengembangan biomassa juga akan mendukung kebutuhan energi PLN EPI.

Pilihan Aceh Tamiang sebagai lokasi pengembangan biomassa didasarkan pada jarak tempuh angkutan yang lebih dekat dari PLTU Pangkalan Susu dan dukungan yang serius dari pemerintah daerah.

Penjabat Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, memastikan bahwa bahan baku biomassa di Aceh Tamiang mencukupi. Kerja sama ini telah dibahas dengan PT Palma Mandiri sebagai pengelola, dan pihaknya mendukung penuh kerja sama ini.

Dalam kesempatan lain, PT Palma Banna Mandiri juga menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Aceh Barat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biomassa PLTU Nagan Raya.

Dengan adanya kerja sama ini, prospek pengembangan biomassa di Aceh Tamiang semakin menjanjikan. Selain sebagai sumber energi terbarukan, pengembangan biomassa juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menargetkan Aceh Tamiang menjadi sumber biomassa energi terbarukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Direktur Biomassa PT PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, mengatakan bahwa kerja sama tersebut melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, pebisnis/industri, BUMD, dan koperasi lokal.

Terdapat tiga unsur utama untuk pengembangan biomassa, yaitu lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Lahan yang tersedia akan digunakan untuk menanam berbagai jenis pohon dan tanaman pertanian sebagai bahan baku biomassa. Hal ini tidak akan bersaing dengan lahan pangan yang sudah ada. Tenaga kerja yang terlibat juga berasal dari masyarakat setempat, seperti petani, peternak, dan pekebun. Mereka akan ikut dalam proses produksi dan penanaman pembibitan biomassa.

Selain itu, kerja sama juga akan dilakukan dalam hal penggunaan pupuk organik. Pupuk organik akan diproduksi dari bahan baku fly ash bottom ash (FABA) yang berasal dari pengelolaan limbah, seperti kotoran ternak, limbah pertanian, dan perkebunan. Semua jenis tanaman dapat digunakan sebagai bahan baku biomassa, seperti sekam, jerami padi, bonggol jagung, dan serbuk kayu. Biomassa ini akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil dalam Co-Firing PLTU.

Direktur PT Palma Banna Mandiri, Nazaruddin Inrahim, menyatakan bahwa pengembangan biomassa sangat menjanjikan karena dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Selama ini, PT Palma Mandiri telah menyuplai bahan bakar biomassa ke PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara, dan Nagan Raya, Aceh. Mereka juga akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Aceh Barat untuk kebutuhan PLTU Nagan Raya.

Penjabat Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, menyatakan bahwa bahan baku biomassa sangat mencukupi di Aceh Tamiang. Pihaknya mendukung kerja sama ini setelah mempelajari konsep yang dibawa oleh PT Palma Mandiri sebagai pengelola. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan energi terbarukan bagi Aceh Tamiang.

Dalam artikel ini, terlihat prospek yang menjanjikan dalam pengembangan biomassa sebagai energi terbarukan di Aceh Tamiang. Kerja sama antara PT PLN EPI, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, dan PT Palma Banna Mandiri diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, menghasilkan energi terbarukan, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.