PIKI meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan melalui pertemuan tahunan

Jakarta (JurnalPagi) – Perhimpunan Kardiologi Intervensi Indonesia (PIKI) ingin meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan melalui Pertemuan Tahunan Perhimpunan Kardiologi Indonesia (ISICAM) 2022 di Jakarta.

Komplikasi varises bisa memicu serangan jantung dan stroke

Ketua Panitia ISICAM 2022 dr Asmir Fehri, SpJP(K), FIHA, mengatakan salah satu tugas PIKI adalah menyampaikan informasi terkait perkembangan ilmu kedokteran, khususnya kardiologi intervensi.

“Ada banyak menu update ilmu bagi tenaga kesehatan,” kata Smyr dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Mengklaim sebagai acara terbesar di Indonesia, acara Cardiovascular Intervention menghadirkan 177 pembicara dan pemerhati yang sebagian besar merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta 34 pembicara internasional.

Yayasan Jantung Indonesia Lampung ajak warga waspada diabetes

Sekitar 1.300 peserta mampu mempelajari topik terkait kateterisasi jantung, dering dengan berbagai instrumen terkini, sambungan cincin pada pembuluh darah vena kaki dan arteri besar aorta, pengobatan penyakit katup jantung hingga penutupan lubang jantung pada jantung bawaan. Cacat

Smyr mengatakan 11 lokakarya pelatihan untuk dokter dan 21 sesi simposium diadakan bersama mereka Simposium bersama Internasional (Jepang dan Singapura) dengan diskusi kasus langsung di Selandia Baru dan India.

Acara tersebut juga menawarkan lokakarya khusus untuk perawat sebagai bagian dari tim yang membantu dokter menangani pasien.

Smyr mengatakan: Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan pengetahuan, bertukar pengalaman dan memperluas jaringan kerja sama dalam dunia intervensi kardiovaskular untuk pelayanan dan pengobatan yang lebih baik bagi pasien kardiovaskular di Indonesia.

RS Biak jadi rujukan pasien jantung di Papua

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit terpenting di dunia dengan angka kematian tertinggi. Misalnya, serangan jantung adalah penyakit kardiovaskular yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat serta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjut, seperti pemasangan kateter jantung dan pemasangan cincin. Metode ini diperlukan untuk menyelamatkan nyawa orang. Kateterisasi adalah salah satu metode intervensi jantung, yaitu metode invasif di mana instrumen dimasukkan ke dalam tubuh manusia tanpa operasi, yang telah dikembangkan dalam dekade terakhir.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ditemukan inovasi selain bedah jantung yaitu intervensi jantung. Sejarah ini dicatat oleh Andreas Gruentzig pada tahun 1977 di Zurich, Swiss, dan di Indonesia sendiri sejak tahun 1980-an oleh Dr. Otte J. Rachman dan Dr. Ivan Bostan

Sejak saat itu, intervensi kardiovaskular Indonesia berkembang pesat, tidak hanya pemasangan ring untuk mempersempit pembuluh darah, tetapi juga berbagai metode intervensi non-bedah pada kasus penyakit katup jantung (percutaneous valvuloplasty). Saat ini, tindakan intervensi di bidang kardiovaskuler merupakan tindakan medis yang umum dilakukan di Indonesia.

Dokter: Waspadai Penyakit Jantung Mengganggu Milenial

RS Jantung Harapan Keita “Gedung Jantung” diresmikan Wakil Menteri Kesehatan.

Dokter: Gagal jantung bisa menyebabkan penyumbatan arteri kaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *