Pentingnya menyelidiki penyakit keturunan sebelum menikah

Jakarta (JurnalPagi) – Peneliti dan pakar genom molekuler Drh. Safarina G. Malik, MS, Ph.D, mengatakan sebelum menikah, pasangan sebaiknya melakukan skrining penyakit keturunan atau kelainan genetik untuk mengetahui risiko penurunan penyakit atau kelainan tersebut kepada anak-anaknya.

“Sudah diusulkan Skrining pranikah sampai kita mengetahui nanti apakah ada bahaya atau tidak.”

Salah satu penyakit keturunan atau kelainan genetik yang banyak terjadi di Indonesia adalah talasemia, yaitu kelainan darah yang ditandai dengan kekurangan hemoglobin dan jumlah sel darah merah dalam tubuh.

Dokter: Faktor genetik bisa meningkatkan risiko skoliosis

Menurut Sefarina, jika kedua orang tua memiliki sifat thalassemia, maka akan lahir anak dengan thalassemia mayor. Oleh karena itu, dengan mencegah perkawinan dua pembawa sifat thalassemia, kelahiran anak dengan thalassemia mayor dapat dicegah.

Ilmuwan, peneliti dan pakar genom molekuler, Prof. Dr. Dr. Hrvati Sudoyo menambahkan: “Pemeriksaan kelainan genetik terkait talasemia tidak hanya perlu dilakukan pasangan sebelum menikah.”

Menurutnya, jika ada orang tua yang melahirkan anak penderita thalassemia, anaknya yang lain juga harus diperiksa.

Oleh karena itu, pasangan pranikah dan pasangan yang sudah memiliki anak thalassemia dengan gejala klinis tinggi, ketika memiliki anak lagi, periksa status anak tersebut apakah mengalami mutasi yang parah atau tidak, kata Hervati.

Dokter: Penyebab kanker didominasi oleh faktor genetik

Pemeriksaan ini dinilai penting karena jika anak memang mengidap thalassemia, dapat dilakukan upaya untuk mencegah perburukan atau komplikasi penyakit tersebut.

Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan, menurut data Yayasan Thalassaemia Indonesia, peningkatan kasus thalassemia terus terjadi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 tercatat 4.896 kasus thalassemia yang meningkat menjadi 10.973 kasus pada Juni 2021.

BPJS Kesehatan kemudian mencatat pada tahun 2020 talasemia menempati urutan kelima di antara penyakit tidak menular dengan anggaran Rp2,78 triliun, setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke.

Kenali Empat Penyakit Langka di Indonesia

Dokter: Faktor genetik bisa meningkatkan risiko skoliosis

Pembicara: Sochi Nurhaliza
Editor: Sorianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *