Pemimpin muda: Kelanjutan budaya kritis pemuda yang mendahului Bogor Barat

Menurut catatan sejarah, pemuda di wilayah Bogor bagian barat telah memperkuat sikap kritisnya sejak tahun 1930 hingga 1945.

Kabupaten Bogor (JurnalPagi) – Aep “Gus Udin” Saepudin Muhtar, pemimpin muda asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengajak para pemuda wilayah barat untuk meneruskan budaya kritis para pendahulunya sejak masa kolonial.

Berbicara dalam seminar kepemimpinan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (BEM) di Bogor, Kamis, ia mengatakan, “Saat itu generasi muda di Bogor Barat menjadi basis pergerakan dan perjuangan melawan penjajahan.

Dia mengingatkan, berdasarkan catatan sejarah, pemuda di kawasan Bogor bagian barat sejak 1930 hingga 1945 memperkuat sikap kritisnya.

Dikatakannya, pada tahun 1930-an, berbagai organisasi intelektual mulai berkembang di daerah tersebut, seperti Pramuka Hizb-ul-Uthan di Kecamatan Luwiliang, Ittihad-ul-Islamiyyah di Kecamatan Cibungbulang dan Taman Siswa Nirmala di Kecamatan Jasinga.

“Saat itu juga muncul organisasi politik, seperti Gerakan Rakyat Indonesia (Grindo) dan Partai Indonesia (Partindo),” kata Kepala Dinas Pendidikan Bogor dan kader Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Ia juga menceritakan kepada masyarakat tentang sikap kritis pemuda Desa Pasarian Kecamatan Pamijhan dalam memprotes besaran pajak yang dikenakan oleh penjajah.

“Pada tahun 1935, di desa Pasarian, para petani memprotes pemilik swasta yang memungut pajak yang tidak masuk akal,” katanya.

Selama itu, ormas-ormas di wilayah Bogor Barat terus berkembang dan melahirkan aktivis-aktivis muda, kata Gus Odin.

Ia mengatakan: “Seperti pasukan Hizbullah Liwiliang, pasukan Sabilillah Bogor dan Markas Perjuangan Rakyat Luwiliang yang dipimpin seorang ulama bernama KH.” Nyala Iskandar juga menjadi ajang produksi para aktivis pendukung rakyat.

Karena itu, menurutnya, tidak aneh jika mahasiswa dan pemuda di kawasan Bogor bagian barat terkenal suka mengkritisi setiap kebijakan yang dianggap responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Bogor Barat terkenal dengan banyaknya aktivis yang selalu menjadi yang pertama angkat bicara ketika ada kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan potensi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki karakteristik tersebut, Daerah Bogor Barat sudah selayaknya dipisahkan dari Daerah Bogor untuk menjadi daerah otonom baru Daerah Bogor Barat.

Aep Saepudin Muhtar mengatakan: “Jadi dalam persiapan menghadapi DOB, harus disiapkan SDM yang benar-benar ingin berjuang dan berkembang. Apalagi kita akan menghadapi keunggulan demografis. Bogor Barat sekarang memiliki semua itu.”

Sementara itu, Dekan Mahasiswa BEM Universitas Muhammadiyah Raya Bogor, Panka Aditya Nugraha mengatakan, sedikit aktivis di Bogor Barat yang sukses di dunia sosial, pendidikan, dan politik.

Namun, ia mengingatkan: Aktivis tidak lahir begitu saja, tetapi ada proses yang membuat mereka kritis terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik. Salah satu prosesnya adalah mendapatkan meja kuliah.

Dikatakannya “Ada perguruan tinggi yang baru lahir di Bogor Barat, jadi ini harus benar-benar menjadi kebanggaan warga khususnya di Bogor Barat, karena ternyata Bogor Barat sudah mulai berbenah diri untuk siap pakai. untuk kompetisi.” .

Dia juga mengatakan bahwa percakapan seperti hari ini memicu daya kritis siswa untuk lebih tumbuh dalam berpikir tentang kesejahteraan masyarakat.

Panka Aditya Nugrah mengatakan, “Tentunya dialog ini juga merupakan salah satu upaya memfasilitasi rekan-rekan mahasiswa untuk menyampaikan pandangan dan berbicara dengan tokoh pemuda Bogor serta anggota DPRD Kabupaten Bogor.

Wajah-wajah muda NU Bogor dorong ICMI fokus pada peningkatan sumber daya manusia

Pemkab Bogor Dorong Siswa Berprestasi Menghadapi Imbalan Demografi

HMI Bisa Bantu Tingkatkan Budaya Literasi Milenium di Kabupaten Bogor

Presiden NU Bogor Berikan Restu Gus Odin kepada Anggota DPD RI

Koresponden: M.Fekri Satyavan
Editor: Andy Johari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *