Jakarta (JurnalPagi) – Kinerja ritel sepanjang tahun 2022 menunjukkan tren positif terhadap penurunan penerapan Pembatasan Kegiatan Sosial (PPKM) dan penurunan kasus positif COVID-19.
Hal ini tercermin dari data pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR). tahun ke tahun yang berada pada level positif dan data indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang masih berada pada level optimis.
Berdasarkan data terakhir Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia 2023, secara keseluruhan kinerja penjualan eceran diperkirakan tumbuh sebesar 0,04% pada Desember 2022 dan tumbuh sebesar 6,3% secara bulanan. Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasen Mehri, Sabtu.
Perubahan pola konsumsi dan persaingan menyebabkan toko retail besar tutup
Peningkatan kinerja terutama terjadi pada subgrup pakaian jadi, kelompok alat informasi dan komunikasi, didukung penjualan televisi digital yang kuat, jelas Kasan.
Selain itu, ada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang didorong dengan diadakannya hari besar keagamaan nasional (HBKN), periode liburan dan akhir tahun, serta strategi diskon harga yang mendukung permintaan domestik.
Mendag Zulhas dorong produk UKM Indonesia menembus pasar Timur Tengah
“Di saat peritel modern kecil terus tumbuh dan berkembang, peritel modern besar justru menyusut,” kata Kasan.
Menurut Cassan, banyak peritel modern yang tutup karena perubahan konsumsi secara umum, toko yang merugi, lokasi penjualan yang kurang menguntungkan, dan persaingan bisnis ritel grosir yang semakin ketat.
Direktur LPPI: Investor ritel bisa jadi tulang punggung pasar modal
Koresponden: Ahmad Faisal Adnan
Editor: Siti Zulikha