Pemerintah optimis Bendungan Kovil Kawankuan akan mengurangi banjir di Manado

Fungsi bendungan koil adalah untuk menahan air dari Airmadidi

Manado (JurnalPagi) – Pemerintah optimistis Bendungan Kuwil Kawangkoan bisa mengurangi banjir di Kota Manado dengan mengendalikan debit Sungai Tondano dengan menutup pintu airnya saat hujan deras mengguyur daerah tersebut.

Staf ahli mengatakan kepada Menteri Teknologi PUPR: “Fungsi bendungan kumparan adalah untuk menyimpan air dari Airmadidi, Danau Tondano dan daerah hulu lainnya yang terjadi di kota Manado dengan curah hujan maksimum 300 mm, yang sangat tinggi.” Perindustrian dan Lingkungan Hidup serta Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Menurut Endra, perbukitan di wilayah Manado juga turut menyumbang peningkatan nilai limpasan yang mengalir ke Sungai Tondano di hilir Bendungan Coville.

Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun terutama untuk mengurangi banjir Kota Manado dan sekitarnya sebesar 25% (146,6 meter kubik per detik), yang terhubung dengan Sungai Tondano dan Danau dalam satu sistem.

Lima Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Manado

Terkait hal itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Manado Liny Tambajong mengatakan, dampak banjir yang terjadi di Manado dapat dikurangi dengan adanya Bendungan Kovil.

Menurutnya, Bendungan Koil dapat mengurangi banjir akibat hujan deras yang menyebabkan air meluap di pertemuan Sungai Tondano dan hilir Sungai Tikala.

“Selain itu, terjadi penyumbatan di saluran drainase Kota Manado dan cabang Tondano,” kata Tambajong.

Tambajong menambahkan, tim Satuan Tugas Insiden Khusus (Satgas) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Kementerian PUPR mengevakuasi warga yang terendam banjir menggunakan perahu karet dan membawa bantuan sembako.

Pemprov Sulut Mulai Membersihkan Gereja dan Masjid Pasca Banjir Manado

Ia menambahkan, tim juga menyiapkan material dan alat berat untuk penanganan darurat serta pemantauan ketinggian air di Bendungan Kovil Kawang Kuan.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Manado pada tahun 2023 menggenangi empat kecamatan dan 19 kelurahan, yaitu banjir yang diakibatkan oleh debit Sungai Bailang di satu kecamatan (3 kelurahan), banjir yang disebabkan oleh debit Sungai Mahav di satu kecamatan (5 kelurahan) dan banjir di Sungai Tikala di dua kabupaten (11 kecamatan).

Jumlah kecamatan yang terdampak lebih sedikit dibandingkan banjir besar yang melanda Kota Manado pada 2014 sebelum dibangunnya Bendungan Kovil Kawankuan.

Pada tahun 2014 terjadi banjir di Kota Manado dengan curah hujan maksimum 160 mm, jauh di bawah curah hujan puncak tahun 2023 sebesar 300 mm, menggenangi area seluas lebih dari 2.000 hektare (ha) di delapan kecamatan dan 36 kelurahan, di Sementara tahun ini adalah banjir. Hanya 808 hektar

Raja Muda Gorontalo bantu korban banjir Manado

Curah hujan dengan intensitas maksimum 300 mm di tujuh pos pengamatan berbeda sejak Jumat (27/1/2023) dini hari hingga pukul 15.30 WITA meliputi sebagian wilayah Sulut, khususnya Kota Manado.

Hujan deras menyebabkan banjir di Sungai Mahau, Sungai Baylang, dan Sungai Tikala.

Sebelumnya, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Kamis (19/1).

Koresponden: Lutfia Miranda Putri
Editor: Edi Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *