Jakarta (JurnalPagi) – Pemerintah berkomitmen memerangi DBD dengan tujuan mencapai nol kematian DBD (zero dengue death) pada tahun 2030.
Melalui Strategi Nasional Pencegahan Demam Berdarah Dengue 2025-2021, pemerintah menargetkan penurunan jumlah kasus DBD menjadi kurang dari 49 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2024. Angka ini akan menyebabkan nol kematian pada tahun 2030.
Pemkot Jaktim memperketat PSN untuk mencegah demam berdarah
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian RI mengatakan, “Hal ini dapat dicapai melalui upaya promotif dan preventif. Kami akan mengkampanyekan peningkatan kesadaran, pencegahan vektor dan tentunya mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Kami melanjutkan vaksinasi. ” Kesehatan dr Imran Pambudi, MPHM, di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai sekitar 710 kasus di dua provinsi pada awal tahun 2023.
Pada minggu keempat tahun 2023, 710 kasus dilaporkan dari Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta. Dari kasus tersebut, terdapat enam kematian dengan indeks rasio 0,85/100.000 penduduk dan case fatality rate (CFR) 0,26%.
Pemkot Pariaman Serukan Situasi KLB DBD
Jumlah kasus dilaporkan dari 50 kabupaten/kota di sejumlah provinsi termasuk NTT dan DKI Jakarta. Kasus terbanyak pada awal tahun dilaporkan dari tiga wilayah di NTT, yakni wilayah Sikka dengan 95 kasus, Sumba Barat Daya dengan 71 kasus dan Manggarai Barat dengan 55 kasus.
Sedangkan jumlah kasus di Provinsi DKI Jakarta dilaporkan dari Jakarta Selatan 44 kasus dan Jakarta Barat 42 kasus.
Imran melanjutkan, pihaknya bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait vaksinasi DBD, salah satunya perusahaan biofarmasi asal Jepang bernama Takeda.
Kepala Urusan Medis APAC, Takeda, Dr. Chou Bang Guo mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat untuk memerangi demam berdarah melalui pendekatan yang komprehensif. Takeda juga mendukung upaya pemerintah untuk mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030.
Ia berkata: “Kami berdedikasi untuk membuat vaksin dapat diakses oleh masyarakat luas, bekerja sama dengan petugas kesehatan dan lembaga terkait. Kami berusaha menciptakan kemitraan publik dan swasta untuk menyatukan upaya bersama dan mendukung program. Mari bantu imunisasi nasional di masa depan. .”
Chu menambahkan pihaknya mendukung pelatihan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam pencegahan, diagnosis dan pengobatan
demam berdarah
Dokter: Waspadai Gejala Bahaya Infeksi Dengue pada Anak
Kasus DBD di Malaysia Naik 226% di Tiga Minggu Pertama 2023
Waspadai Tahap Pra Syok Pada Anak DBD
Koresponden: Ahmed Fishal Adnan