Taksi Air Bali: Solusi Transportasi Wisata Bahari yang Ramah Lingkungan
Denpasar (JurnalPagi) – BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara bekerja sama dengan nelayan di sekitar Benoa, Denpasar, untuk mengembangkan taksi air sebagai sarana transportasi yang mendukung wisata bahari. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baru kepada wisatawan yang ingin menikmati keindahan Teluk Benoa melalui perahu nelayan yang diubah menjadi taksi air.
Dalam tahap awal, taksi air ini akan beroperasi di tiga desa adat, yaitu Serangan, Pedungan, dan Tanjung Benoa. Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara telah bekerja sama dengan desa-desa adat tersebut untuk mendata pelaku wisata bahari yang berminat menjadi “nakhoda” taksi air. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 30 orang nelayan yang mendaftar untuk menjadi nakhoda taksi air di Desa Adat Tanjung Benoa.
Selain sebagai sarana transportasi wisata bahari, program taksi air ini juga diharapkan dapat membantu menekan potensi kepadatan arus lalu lintas di daratan, terutama di tiga desa yang menjadi tujuan wisata tersebut. Dengan menggunakan taksi air, para wisatawan dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan menikmati pemandangan alam yang indah sepanjang perairan Teluk Benoa.
Tarif untuk penggunaan taksi air ini akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan setelah melalui diskusi dengan Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung, dan instansi terkait lainnya. Selain itu, PT Pelindo juga akan memberikan bantuan dalam memperbaiki perahu nelayan dan memberikan perlengkapan taksi air seperti alat keselamatan.
Program taksi air ini juga memberikan peluang bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan usaha kuliner dan produk UMKM di sekitar halte taksi air. Rencananya, di halte tersebut akan dibangun kios yang menjual kuliner dan buah tangan khas Bali, sehingga para wisatawan juga dapat menikmati kuliner lokal saat berada di perjalanan.
Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, taksi air ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan. Dengan menggunakan perahu nelayan yang sudah ada, program ini tidak akan menambah polusi udara dan mengurangi kemacetan di daratan. Selain itu, wisatawan juga dapat lebih dekat dengan alam dan keindahan laut Bali.
Melalui program taksi air ini, diharapkan wisata bahari di Bali semakin berkembang dan dapat menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan menggandeng nelayan dan melibatkan masyarakat sekitar, program ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Sebagai BUMN yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan adanya taksi air ini, diharapkan masyarakat dan wisatawan dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan laut Bali.
Dalam perkembangannya, taksi air ini diharapkan dapat diperluas ke daerah lain di Bali dan Nusa Tenggara. Dengan adanya taksi air, wisatawan dapat lebih mudah dan nyaman untuk menjelajahi keindahan bahari di Bali dan sekitarnya. Semoga program taksi air ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang positif bagi pariwisata dan masyarakat di Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara bekerja sama dengan nelayan di sekitar Benoa, Denpasar, untuk mengembangkan taksi air guna mendukung wisata bahari. Program ini akan dilakukan dengan menggandeng tiga desa adat yaitu Serangan, Pedungan, dan Tanjung Benoa.
Dalam tahap pertama, akan dibangun halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di tiga desa pesisir tersebut. Selain itu, di halte juga akan dibangun kios yang menjual kuliner dan buah tangan atau produk UMKM.
Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara saat ini sedang melakukan pendataan pelaku wisata bahari yang akan menjadi “nakhoda” taksi air tersebut. Salah satu desa adat, yaitu Desa Adat Tanjung Benoa, sudah memiliki sekitar 30 orang nelayan yang mendaftar untuk menjadi nakhoda taksi air.
Besaran tarif untuk taksi air ini akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan setelah melakukan diskusi dengan Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung, dan instansi terkait lainnya.
Dalam program ini, Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) akan membantu memperbaiki perahu nelayan dan memberikan bantuan perlengkapan taksi air, seperti alat keselamatan.
Program taksi air ini diharapkan dapat mendukung wisata bahari dan juga menekan potensi kepadatan arus lalu lintas di daratan, terutama di tiga desa yang menjadi tujuan wisata. Wisata bahari dengan menumpangi perahu nelayan sebelumnya telah dikembangkan di kawasan wisata Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, dan diminati oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Artikel ini menginformasikan tentang kerjasama antara Pelindo Sub Regional III Bali Nusa Tenggara dengan nelayan di sekitar Benoa untuk mengembangkan taksi air sebagai sarana transportasi wisata bahari. Program ini diharapkan dapat mendukung pariwisata dan menekan kepadatan lalu lintas di daratan.