Pelatih Maroko sanjung mental pemainnya sangat kuat saat hadapi Iran

Timnas Maroko U-17 Mengalahkan Iran dalam Drama Adu Penalti di Piala Dunia U-17

Surabaya (JurnalPagi) – Timnas Maroko U-17 berhasil mencapai babak delapan besar dalam turnamen Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Iran melalui drama adu penalti. Pelatih Timnas Maroko, Said Chiba, memuji mental kuat para pemainnya yang mampu membalik keadaan dalam pertandingan tersebut.

“Alhamdulillah, kami mampu tampil gemilang. Kami sempat memegang kendali dan mencetak gol balasan. Ini karena mental pemain kami sangat kuat, meski mereka masih muda. Saya melihat tekad besar mereka,” ucap Chiba usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Chiba juga mengungkapkan bahwa porsi latihan adu penalti telah diberikan kepada para pemainnya. “Alhamdulillah, karena tendangan penalti juga termasuk dalam latihan. Kami banyak berlatih. Kami mempunyai banyak jaminan. Dan tentu saja kami selalu mengandalkan mereka,” tambahnya.

Pelatih Timnas Iran, Hossein Abdi, menyayangkan kegagalan timnya dalam pertandingan tersebut. Namun, Abdi tetap memberi apresiasi kepada para pemainnya yang mendapat pengalaman berharga di turnamen Piala Dunia.

“Kami mencoba keras melakukan segala yang kami bisa. Sayangnya, kami gagal mencetak gol di babak tambahan waktu. Setelah itu, kami kalah di babak adu penalti. Maroko adalah tim yang sangat bagus. Ini adalah bagian dari kehidupan dan sepak bola. Jika gagal dalam adu penalti, Anda akan kalah,” ujar Abdi.

Pertandingan antar negara selalu menampilkan air mata dan senyuman, kata Abdi. “Mereka bisa sedih dan bahagia, tapi setelah itu mereka akan memiliki pengalaman. Kami harus mengakui bahwa ini adalah pertandingan yang sulit. Kami lebih lelah dibandingkan dengan Maroko,” tambahnya.

Timnas Maroko berhasil melaju ke babak delapan besar setelah mengalahkan Iran melalui drama adu penalti dengan skor 4-1. Gol Iran tercipta dari Esmaeil Gholizadeha pada menit ke-73, sedangkan gol balasan Maroko tercipta pada menit ke-90+4 oleh Nassim Azaouzi.

Dalam adu penalti, empat penendang Maroko berhasil menunaikan tugasnya, sementara Iran hanya satu kali mencetak gol. Maroko pun berhasil melaju ke perempat final dengan skor akhir 4-1 dalam adu penalti.

Selanjutnya, Timnas Maroko akan melawan Mali di babak perempat final. Mali sebelumnya berhasil mengalahkan Meksiko dengan skor mencolok 5-0 di Stadion Manahan Solo.

Dengan pencapaian ini, Timnas Maroko berharap dapat terus melangkah lebih jauh dalam turnamen Piala Dunia U-17. Selamat kepada Timnas Maroko, para pemain, serta keluarga dan masyarakat Maroko yang telah memberikan dukungan kepada tim nasional mereka.

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © JurnalPagi 2023
Pelatih Timnas Maroko U-17, Said Chiba, memberikan pujian kepada para pemainnya yang memiliki mental yang kuat setelah berhasil membalikkan keadaan dalam pertandingan melawan Iran dalam babak 16 besar Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Meskipun masih muda, pemain-pemain Maroko tersebut mampu mengendalikan permainan dan mencetak gol balasan. Chiba menyatakan bahwa ia melihat adanya tekad besar dari para pemainnya.

Chiba juga mengungkapkan bahwa ia telah memberikan latihan adu penalti kepada para pemainnya. Ia menyebut bahwa tendangan penalti adalah bagian dari latihan yang dilakukan oleh tim. Mereka telah banyak berlatih dan memiliki banyak jaminan. Chiba mengandalkan kemampuan para pemainnya dalam situasi adu penalti.

Chiba mengucapkan selamat kepada masyarakat Maroko, para pemain, keluarga mereka, dan timnya atas kemenangan tersebut. Ia merasa bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh timnya.

Di sisi lain, pelatih Timnas Iran, Hossein Abdi, merasa kecewa dengan kekalahan timnya dalam pertandingan tersebut. Namun, ia tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang mendapatkan pengalaman berharga dalam turnamen Piala Dunia U-17. Abdi menyatakan bahwa timnya telah berusaha keras, namun gol tambahan yang dicetak oleh Maroko pada babak tambahan waktu membuat mereka kalah. Ia juga mengakui bahwa Maroko adalah tim yang sangat bagus.

Abdi menekankan bahwa pertandingan antar negara selalu membawa air mata dan senyuman. Meskipun para pemain bisa merasa sedih atau bahagia, mereka akan mendapatkan pengalaman dari pertandingan tersebut. Abdi juga mengakui bahwa timnya lebih lelah dibandingkan dengan Maroko.

Timnas Maroko berhasil melaju ke babak delapan besar setelah mengalahkan Iran melalui drama adu penalti dengan skor 4-1. Gol Iran tercipta melalui Esmaeil Gholizadeha pada menit ke-73, sedangkan gol balasan Maroko tercipta pada menit ke-90+4 oleh Nassim Azaouzi. Dalam adu penalti, empat penendang Maroko sukses mencetak gol, sementara Iran hanya mencetak satu gol. Dengan demikian, Maroko berhak melaju ke perempat final.

Selanjutnya, Timnas Maroko akan menghadapi Mali dalam pertandingan babak delapan besar. Mali sebelumnya berhasil mengalahkan Meksiko dengan skor mencolok 5-0 di Stadion Manahan Solo.

Pertandingan antara Maroko dan Iran menunjukkan betapa pentingnya mental yang kuat dalam sebuah tim. Meskipun masih muda, para pemain Maroko mampu mengendalikan permainan dan mengatasi tekanan dalam situasi adu penalti. Keberhasilan mereka merupakan hasil dari latihan dan tekad yang kuat. Timnas Maroko berharap dapat terus melanjutkan performa gemilang mereka dalam pertandingan selanjutnya.