Pekerjaan hybrid populer di tahun 2023, perusahaan harus meningkatkan keamanan siber

Jakarta (JurnalPagi) – Hybrid working diperkirakan akan tetap populer di tahun 2023, mendorong kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan keamanan siber baik di tingkat perusahaan maupun karyawan.

“Tantangan utama untuk berpartisipasi dalam Kerja jarak jauh “Atau telecommuting adalah tentang pemahaman karyawan tentang risiko dunia maya dan bagaimana meminimalkan risiko tersebut,” kata Presiden ITSC Asia Andrey Hotama Putra dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

Sistem hybrid, di mana beberapa karyawan bekerja di kantor sementara yang lain bekerja di rumah, menawarkan biaya operasional yang lebih rendah kepada perusahaan. Keuntungan lainnya adalah perusahaan dapat memperluas bisnisnya dengan mempekerjakan karyawan dari lokasi yang berbeda tanpa harus bertemu secara fisik setiap hari.

Riset Global Trend Index 2022 dari Microsoft menunjukkan bahwa 54 persen pemimpin perusahaan mempertimbangkan kerja hybrid pada tahun 2023.

Meskipun menawarkan berbagai manfaat, kerja hybrid juga menantang karena tidak semua karyawan memiliki pemahaman yang sama tentang keamanan siber terkait penggunaan perangkat, Internet, dan perangkat lunak.

Beberapa orang Eropa ingin kembali bekerja di kantor setelah pandemi

Webex Suite Tawarkan Fitur Pendukung Kerja Hybrid

ITSEC melihat setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan dalam budaya kerja hybrid.

1. Meningkatkan kesadaran karyawan terhadap keamanan siber
ITSEC melihat karyawan sebagai garis pertahanan pertama melawan ancaman dunia maya dalam sistem kerja hybrid. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mendidik, melatih, dan mendukung karyawannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keamanan siber mereka.

Saat mengadopsi tenaga kerja hybrid, pelatihan keamanan siber tidak boleh hanya diberikan kepada tim TI. Pengetahuan karyawan tentang keamanan dunia maya untuk mengurangi serangan seperti Pengelabuan dan penipuan lain yang bertujuan mencuri informasi perusahaan.

2. Gunakan postur keamanan yang tepat
Perusahaan dapat melakukan audit dan analisis sistem keamanan untuk menyelaraskan pekerjaan hybrid dengan program keamanan informasi perusahaan. Dengan perencanaan yang tepat, pengembangan tim, dan konsultan keamanan, perusahaan dapat menciptakan infrastruktur dunia maya yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Menerapkan sistem keamanan yang proaktif
Perusahaan sebaiknya menyiapkan perangkat yang dilengkapi dengan sistem keamanan terintegrasi yang dapat dipantau oleh tim IT. Perusahaan mungkin juga perlu menerapkan verifikasi dan penggunaan dua langkah Jaringan pribadi virtual (VPN) untuk tugas hibrid.

4. Periksa sistem keamanan digital perusahaan
Perusahaan sebaiknya melakukan review secara berkala untuk memastikan keamanan sistem informasi perusahaan. Jika Anda melihat kelemahan, lakukan tindakan yang diperlukan untuk memperkuat sistem, misalnya dengan memperbarui perangkat lunak dan perangkat keras.

Penguatan sistem keamanan tidak hanya difokuskan pada pemutakhiran hardware dan software, tetapi juga pemutakhiran pengetahuan dan kapabilitas sumber daya manusia.

Zoom Memberikan Fitur Untuk Tugas Gabungan

‘Blended Work’ Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tapi Perlu Perbaikan

Pengurangan kejahatan dunia maya perlu diperkuat karena alur kerja hybrid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *